Kapolda Jawa Tengah segera menggelar penyelidikan apakah ada unsur sabotase atau tidak dalam kasus ledakan g
udang amunisi di Mako Brimob Polda Jawa Tengah. Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Irjen Rycko Amelza Dahniel menjelaskan 30 bahan peledak yang berada di dalam gudang amunisi Mako Brimob di Srondol, Kota Semarang, yang meledak, merupakan sisa perang dunia kedua yang ditemukan oleh warga.“Di dalam gudang ini disimpan beberapa bom militer temuan dari masyarakat seperti granat, ranjau darat dan mortir, tetapi yang terbanyak adalah granat," katanya di Mapolda Jawa Tengah.Menurut Rycko, memang menjadi wewenang Polri untuk menyimpan bahan peledak sisa perang dunia kedua. Prosedurnya memang harus disimpan atau diamankan, sebelum nantinya harus dimusnahkan. Untuk memusnahkan, membutuhkan prosedur yang sudah diatur.“Proses pemusnahan sedang berlangsung dan sedang diajukan. Untuk pemusnahan granat dan ranjau bisa dilakukan oleh Brimob Jawa Tengah, bekerja sama dengan Korbrimob Polri. Kemudian untuk mortir (ukuran) besar, kita sudah mengajukan kepada PT. Gahana Pindad,” terangnya.Dijelaskan Rycko, 2 bulan lalu PT. Gahana Pindad telah datang ke Mako Brimob Polda Jawa Tengah untuk memeriksa mortir yang akan dimusnahkan. Sejak itu masih menunggu tindak lanjut tindakan pemusnahan mortir. Namun belum sempat dimusnahkan, amunisi berbagai jenis tersebut meledak.Kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab utama amunisi sisa perang dunia kedua hasil temuan warga tersebut, meledak. Apakah ada unsur sabotase atau kelalaian.“Akan dilakukan kegiatan olah TKP oleh laboratorium forensik Polri, Inafis dan penyidik reserse umum Polda Jawa Tengah dan Polrestabes Semarang untuk menentukan sebab-sebab terjadinya kenapa. Apakah ada unsur kesengajaan atau kelalaian,” ujarnya. Aditya Bayu | Semarang, Jawa Tengah
Kapolda Jateng: Gudang Amunisi Brimob Semarang Meledak, Ada Sabotase?
Sabtu, 14 September 2019 - 14:44 WIB