Setelah 9 tahun resmi dibuka yakni sejak tahun 2010, KBRI Quito kembali menyelenggarakan resepsi diplomatik dalam rangkaian peringatan HUT RI ke-74. Resepsi berlangsung hangat dengan penampilan kesenian dan kuliner khas Indonesia, dengan tema Betawi, dari dekorasi kembang kelape, hingga prosesi pengantin Betawi.
[caption id="attachment_229348" align="aligncenter" width="300"]
Dubes Diennaryati Tjokrosuprihatono bersama pasangan pengantin Betawi (Foto: KBRI Quito)[/caption]
Pada tanggal 10 September 2019, KBRI Quito telah menyelenggarakan Resepsi Diplomatik dalam rangkaian peringatan HUT RI ke-74 tahun 2019 yang digelar di Swiss Hotel Quito, berlangsung hangat dan meriah, dengan menampilkan tari-tarian dan lagu Indonesia, serta tidak ketinggalan hidangan khas Indonesia yang menggoyang lidah semua tamu yang hadir, yang disajikan khas betawi seperti sate asem, sayur godog, tumpeng seafood, rawon komplit, yang memiliki nuansa Betawi, juga kue-kue kering seperti kue satu, biji ketapang, akar kelapa, Sosis solo, panada tuna dan lainnya.
[caption id="attachment_229336" align="aligncenter" width="300"]
Panganan Khas Betawi menjadi suguhan utama (Foto: KBRI Quito)[/caption]
Tidak seperti resepsi diplomatik yang diselenggarakan oleh perwakilan negara-negara sahabat di Ekuador yang selalu berlangsung formal, resepsi yang diselenggarakan KBRI Quito berlangsung hangat dan cair khas Indonesia.
[caption id="attachment_229337" align="aligncenter" width="300"] Para Peragawati di Wonderful Indonesia Dalam Kehangatan Resepsi Diplomatik HUT ke 74 RI di KBRI Quito (Foto: KBRI Quito)[/caption]
Resepsi dimulai dengan prosesi masuknya Duta Besar bersama Wakil Menteri Luar Negeri Ekuador HE Andres Teran yang diawali dengan penari sirih kuning dan sepasang pengantin Betawi menuju panggung.
[caption id="attachment_229338" align="aligncenter" width="300"] Iringan Prosesi Pembukaan (Foto: KBRI Quito)[/caption]
Prosesi yang unik ini langsung menarik perhatian tamu yang hadir, termasuk ex Presiden Ekuador, kepala Protokol Wakil Presiden Ekuador, para Duta Besar dan kalangan diplomatik lain, pejabat Bank Dunia serta pejabat Bank Dunia di Ekuador, serta pejabat tinggi Ekuador lain, kalangan pendidikan tinggi, para pebisnis dan sahabat Indonesia.
[caption id="attachment_229346" align="aligncenter" width="300"] Busana khas Betawai menjadi warna di Wonderful Indonesia Dalam Kehangatan Resepsi Diplomatik HUT ke 74 RI di KBRI Quito (Foto: KBRI Quito)[/caption]
Usai menyampaikan pidatonya yang kali ini khusus menggunakan bahasa Indonesia, Duta Besar RI Quito melanjutkan prosesi pembukaan dengan tradisi khas Indonesia yakni pemotongan tumpeng dengan cara mengeruk nasi tumpeng.
[caption id="attachment_229339" align="aligncenter" width="300"] Dubes Diennaryati Tjokrosuprihatono saat memberikan sambutan (Foto: KBRI Quito)[/caption]
Dalam kesempatan itu, Dubes Diennaryati Tjokrosuprihatono menyampaikan mengenai makna tumpeng yang berasal dari Bahasa Jawa yakni "tumapaking penguripan tumindak lempeng tumuju pangeran", yang berarti bahwa setiap manusia harus berbuat baik sesuai perintah Tuhan yang maha kuasa, bersyukur atas semua anugerah yang diberikan Tihan YME.
“Tumpeng merupakan tradisi Indonesia dalam memperingati hari-hari penting sebagai upaya untuk selalu mengingat Tuhan Yang Maha Kuasa", ujar Dubes Diennaryati Tjokrosuprihatono.
Selain menyampaikan makna tumpeng, Duta Besar RI juga menyampaikan bahwa potongan tumpeng pertama biasanya diserahkan kepada orang yang paling penting atau dituakan, namun dalam kesempatan resepsi kali ini, potongan pertama diserahkan kepada Wakil Menteri Luar Negeri Ekuador yang juga menjadi Keynote speaker.
[caption id="attachment_229340" align="aligncenter" width="300"] Wakil Menteri Luar Negeri Ekuador yang juga menjadi Keynote speaker tengah memberikan sambutan (Foto: KBRI Quito)[/caption]
Seusai penyerahan tumpeng yang menandai dimulainya resepsi, tamu-tamu yang hadir dari berbagai kalangan tersebut disuguhi tari-tarian Indonesia yang dibawakan oleh penari dari Febrin House of Betawi yang didukung oleh Pemda DKI cq Sudin Pariwisata DKI.
Penari-penari profesional itu tampil membawakan Tari Sirih Kuning, Kinang Kilaras dari Betawi, Sinanggar Tulo dari Sumatera Utara dan Tari Merak dari Jawa Barat.
[caption id="attachment_229341" align="aligncenter" width="300"] Ragam Tarian dalam Wonderful Indonesia Dalam Kehangatan Resepsi Diplomatik HUT ke 74 RI di KBRI Quito (Foto: KBRI Quito)[/caption]
Selain penampilan tari, hadir juga tampil fashion show yang menampilkan busana etnis betawi kebaya encim dan juga rias bakal pengantin Betawi dilanjutkan dengan busana karya perancang Indonesia yang dikoordinasi oleh Febrin FHOB.
Museum Tekstil juga mendukung dalam mempersiapkan demo membuat batik dan dalam waktu 3 hari setelah Resepsi, akan menyelenggarakan workshop membuat batik untuk 150 peminat, yang terbagi dalam 3 kegiatan dan semua dipersiapkan KBRI Quito di tanggal 12, 14 dan 15 September mendatang.
Resepsi yang penuh nuansa Indonesia itu semakin hangat dengan kehadiran kuliner khas betawi yang habis diserbu para undangan, dan acara diakhiri dengan menari poco-poco dan gemufamire bersama.
[caption id="attachment_229342" align="aligncenter" width="300"] Soto Betawi jadi Sajina yang kian banyak pilihan (Foto: KBRI Quito)[/caption]
Menurut tamu-tamu yang hadir, resepsi diplomatik yang diselenggarakan KBRI Quito ini sungguh berbeda dari penyelenggaraan resepsi serupa.
[caption id="attachment_229343" align="aligncenter" width="300"] Sate dan Mie, kuliner Khas Betawi (Foto: KBRI Quito)[/caption]
"Resepsi Indonesia ini memberikan nuansa yang sangat khusus dan menarik, penuh kehangatan dan keramahtamahan khas Indonesia," komentar dari hampir seluruh tamu-tamu yang hadir.
Duta Besar Diennaryati Tjokrosuprihatono juga menerima banyak ucapan selamat dan penghargaan dari kalangan pemerintah, korps diplomatik dan tamu lainnya, karena telah memberikan pemahaman lebih mengenai Indonesia melalui resepsi diplomatik kali ini.
[caption id="attachment_229344" align="aligncenter" width="300"] Wonderful Indonesia Dalam Kehangatan Resepsi Diplomatik HUT ke 74 RI di KBRI Quito dengan khas Indonesia (Foto: KBRI Quito)[/caption]
Menurutnya, upaya ini merupakan salah satu upaya yang terus menerus untuk memperkenalkan potensi Indonesia di berbagai bidang, kepada seluruh stake holder di Ekuador.
[caption id="attachment_229345" align="aligncenter" width="300"] Suasana peragawati ada di atas Catwalk dengan busana Betawi yang penuh khas Indonesia (Foto: KBRI Quito)[/caption]
Penyelenggaraan Resepsi Diplomatik menjadi lebih mudah, berkat dukungan sejumlah pihak di tanah air, antara lain, Pemda DKI yang mengirimkan tim penari dan brosur-brosur pariwisata, serta ada juga pihak Silver Moon art shop di Quito, yang menjual furniture dan banyak barang-barang khas Indonesia, serta pihak Swiss Hotel Quito sebagai tempat acara.
Baca Juga :