Mengenang B.J Habibie, Puisi Cinta Untuk Ainun

Mengenang B.J Habibie, Puisi Cinta Untuk Ainun
Mengenang B.J Habibie, Puisi Cinta Untuk Ainun (Foto : )
Presiden ke-3 RI B.J Habibie telah tutup usia, Rabu (11/9/2019). Sepanjang hidupnya, Habibie tak hanya menginspirasi lewat karya dan baktinya kepada negara, namun juga rasa cintanya yang begitu besar kepada Hasri Ainun Habibie. Selama 48 tahun, Habibie dan Ainun nyaris tidak pernah terpisahkan. Namun, di tahun 2010, Habibie harus menghadapi kenyataan, Ainun pergi selamanya menghadap Sang Khalik. "Ainun, saya sangat mencintaimu. Tapi Allah lebih mencintaimu, sehingga saya merelakan kamu pergi," tutur Habibie, mengantarkan kepergian Ainun saat itu. Makam Ainun tak pernah sepi dan selalu dipenuhi bunga. Setiap Selasa dan Jumat, hingga akhir hayatnya, Habibie selalu mengirimkan bunga sedap malam dan anggrek ungu kesukaan Ainun. Lima tahun setelah kepergian Ainun, rasa cinta Habibie tetap tidak pudar. Ia menuliskan rasa rindunya yang begitu dalam melalui tiga buah puisi yang tertuang dalam buku 'Habibie dan Ainun'. "Bagi saya pribadi, hikmah menulis buku ini telah menjadi terapi untuk mengobati kerinduan, rasa tiba-tiba kehilangan oleh seseorang yang selama 48 tahun 10 hari berada dalam kehidupan saya, dalam berbagi derita dan bahagia, karena antara saya dan Ainun adalah dua raga tetapi hanya satu jiwa," tulis Habibie dalam pengantar bukunya. Kini, sembilan tahun setelah kepergian Ainun, Habibie pun pergi menyusul kekasihnya. Meski Habibie-Ainun telah tiada, namun kisah cinta mereka akan tetap dikenang selamanya.
Berikut ketiga puisi cinta yang ditulis Habibie di hari ke-1000 meninggalnya Ainun:

Seribu

Sudah seribu hari Ainun pindah ke dimensi dan keadaan berbeda
Lingkunganmu, kemampuanmu, dan kebutuhanmu pula berbedaKarena cinta murni, suci, sejati, sempurna, dan abadi tak berbedaKita tetap manunggal, menyatu, dan tak berbeda sepanjang masaRagamu di Taman Pahlawan, bersama para Pahlawan Bangsa lainnyaJiwa, roh, batin, dan nuranimu telah menyatu dengankuDi mana ada Ainun ada Habibie, di mana ada Habibie ada AinunTetap manunggal dan menyatu tak terpisahkan lagi sepanjang masaTitipan Allah bibit cinta Ilahi pada setiap insan kehidupan di mana punSesuai keinginan, kemampuan, kekuatan, dan kehendak-Mu AllahKami siram dengan kasih sayang, cinta, iman, taqwa, dan budaya kamiYang murni, suci, sejati, sempurna, dan abadi sepanjang masaAllah, lindungi kami dari godaan, gangguan mencemari cinta kamiPerekat kami menyatu, manunggal jiwa, roh, batin, dan nurani kamiDi mana pun dalam keadaan apapun kami tetap tak terpisahkan lagiSeribu hari, seribu tahun, seribu juga tahun, sampai akhirat.

Ainun

Hari ini, tepat 50 tahun dan 8 menit yang lalu, kita bertatap mukaTanpa direncanakan mata kita bertemu, bagaikan kilat menyambarmemukau, memesona 'Getaran Cinta', bagian dari 'Getaran Jiwa'Alunan getaran yang tinggi, berirama denyutan jantung dan tarikan nafasTak terkendali mengkalbui diri kita sepanjang masa sampai akhirat.

Sekarang,

50 tahun dan 8 menit kemudian, berkunjung ke Taman Makam PahlawanTempat peristirahatan ragamu, getaran cinta dan getaran jiwa kita telah menyatuMemukau, memesona berirama denyutan jatung dan tarikan nafas yang tinggiMemanjatkan doa kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa telah memanunggalkan kitaKarena cinta kita paling suci, murni, sejati, sempurna dan abadi sampai akhirat.

Untuk Ainun

Tepat jam sepuluh pagi, lima puluh tahun yang laluDengan ucapan Bismillahhirrahmaanirrahim, saya melangkahBertemu yang dilahirkan untuk saya dan saya untuk AinunAlunan budaya Jawa bernafaskan Islam, menjadikan kita suami isteriMelalui pasang surut kehidupan, penuh dengan kenangan manisMembangun keluarga sejahtera, damai dan tentram, keluarga sakinahTepat jam 10 pagi lima puluh tahun kemudian, di Taman Makam PahlawanSetelah membacakan tahlil bersama mereka yang menyayangimuSaya panjatkan doa untukmu, selalu dalam lindungan-Nya dan bimbingan-NyaBersyukur pada Allah SWT yang telah melindungi dan mengilhami kitaMengatasi tantangan badai kehidupan, berlayar ke akhirat dalam dimensi apa sajaSekarang sudah 50 tahun berlalu, selalu menyatu dan tetap menyatu sampai akhirat.