Beto Hilang Fokus, Simon Tak Percaya Indonesia Kalah 2-3

sedih-1
sedih-1 (Foto : )
Berbagai komentar sedih dan penyesalan bermunculan, usai Timnas Senior Indonesia menelan kekalahan yang menyesakan 2-3 dari Malaysia, di pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022, Kamis malam (5/9) di Stadion Gelora Bung Karno Senayan Jakarta.
newsplus.antvklik.com - Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy, mengaku tak percaya Indonesia yang tampil apik di babak pertama, rapih, dan solid bisa kalah lewat gol di menit menit akhir pertandingan. Dua kali unggul, namun akhirnya kalah. Di babak pertama Indonesia bahkan unggul 2-1 lewat gol Beto Goncalvez yang dicetak menit 11 danh 38, sementara Malaysia mencetak gol lewat Mohamadou Sumareh, menit 36. Babak kedua Malaysia bangkit, sementara Indonesia menurun. Tim tamu mencetak gol menit 66, lewat Syafiq Ahmad, dan Sumareh membalik keadaan, lewat golnya dua menit jelang bubar.“Sulit diterima dan dipercaya kita akhirnya kalah 2-3, padahal babak pertama semua berjalan sesuai rencana. Namun harus kita akui babak kedua pemain mulai menurun stamina, dan lawan mulai menekan,” ujar Simon usai laga.Semua masalah terutama stamina, akan jadi bahan evaluasi menghadapi Thailand, Selasa (10/9) mendatang. Hal yang disesalkannya adalah ulah beberapa oknum suporter.Sementara itu penyerang Timnas, Alberto “Beto” Goncalves menambahkan, situasi agak berubah saat kedudukan 2-2, terutama menit 72, saat pertandingan terhenti karena ulah oknum suporter. “Kami jadi kehilangan fokus, otomatis situasi itu mempengaruhi mood permainan.[caption id="attachment_227185" align="alignnone" width="300"] Kerusuhan Suporter
Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy tak percaya Indonesia kalah 2-3 dari Malaysia.[/caption]“Kita sudah fokus di game, tapi kemudian ada kejadian itu, kita langsung down, dan hilang fokus,” imbuhnya.“Seharusnya jangan terjadi kerusuhan, kita sesama manusia yang hanya beda negara, harus saling menghormati. Nanti kita akan main disana, bagaimana kalau mereka melakukan yang sama,” ujar imbuh penyerang yang masih bugar di usia 38 tahun ini.Beto sebetulnya sangat merindukan suporter yang selalu memenuhi stadion. Mendukung tim, menang ataupun kalah, tanpa ada insiden kerusuhan, karena menang atau kalah itu biasa dalam pertandingan.Sementara itu Kapten sekaligus Kiper Timnas Indonesia Andritany Ardiyasa, mengaku sedih dan kecewa dengan pertandingan melawan Malaysia. “Saya sedih melihat ulah oknum suporter yang seharusnya tidak terjadi. Ini akan mencoreng nama Indonesia. Kita semua berharap menang, namun hasilnya seperti ini, harus kita terima,” imbuh Kiper Persija ini.Buat Andritany, kericuhan mungkin sudah biasa dihadapinya di Liga Indonesia, namun jangan jadi kebiasaan dan harus dihilangkan, karena tak sejalan dengan spirit sepakbola itu sendiri.