Sylvester Stallone memerankan sosok petinju Rocky Balboa. Pada masa itu, ada nama Rocky yang sedang jadi idola masyarakat Amerika: Rocky Marciano. Setelah kesuksesan Rocky yang bagaikan mimpi--film ini memenangi gelar Film Terbaik Oscar, mengalahkan Taxi Driver yang lebih dijagokan kritikus--Stallone kembali membuat film yang sama-sama berkaitan dengan kondisi masyarakat Amerika Serikat saat itu. ]Sylvester Stallone memerankan sosok petinju Rocky Balboa, sukses mengangkat nasionalisme Amerika Serikat melalui film Rocky.
Rocky bicara soal harapan, bagaimana seorang petinju miskin dan tidak dijagokan bernama Rocky Balboa tiba-tiba mendapat kesempatan meraih gelar juara dunia.
Sementara Rambo: First Blood (1982) merupakan perwujudan patriotisme sekaligus mimpi buruk warga AS dalam Perang Vietnam (1955-1975). Masyarakat rupanya suka film itu, hingga First Blood memperoleh $125,2 juta AS (Rp1,76 triliun) dari seluruh dunia.
Rambo: First Blood Part II (1985) Tiga tahun setelah First Blood, dirilislah film kedua, yang akhirnya jauh lebih laris dari pendahulunya. Pada
Rambo: First Blood Part II, si jagoan utama harus menghadapi trauma masa lalu di tempat paling berbahaya, belantara Vietnam. First Blood Part II memperoleh $300,4 juta AS dari seluruh dunia, lebih dari dua kali lipat film pertama. Dirilislah
Rambo III pada 1988, tapi pendapatannya masih di bawah film kedua. Duapuluh tahun kemudian, Stallone yang sudah berusia 62 merilis film keempat yang diberi judul Rambo.
Meski dirilis pada era modern, pendapatan Rambo sebesar $113,2 juta AS malah jadi yang terkecil dibanding 3 film sebelumnya. Kini, nama Stallone sebagai aktor kembali terangkat berkat sebuah nominasi Oscar dari Creed (2015), ketika ia kembali memerankan Rocky.