Mistik Gunung Hejo dan Kecelakaan Tol Cipularang

Mistik Gunung Hejo dan Kecelakaan Tol Cipularang
Mistik Gunung Hejo dan Kecelakaan Tol Cipularang (Foto : )

antvklik – Braaakkk! Braaakkk! Braaakkk! Tabrakan beruntun! Kendaraan pribadi, bis dan truk bertubrukan, tertumpuk dan terbakar. Ada 21 kendaraan yang terlibat. Kepulan asap pekat membumbung tinggi. Api tiba-tiba membakar 4 mobil. Tol Cipularang KM 91-95 panas membara. Jalur bebas hambatan dari Bandung ke Jakarta ini berdarah-darah.

Sembilan orang mati dan belasan lainnya terluka. Siang itu Senin (2/9/2019) sekira 12.30 WIB. Tol Cipularang, mulai dari KM 60 - 100 diyakini sebagai poros gaib yang kerap meminta tumbal pengguna jalan. Posisinya berada di sekitar Gunung Hejo, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Jalur ini juga dikenal sebagai Jalur Tengkorak. Ada apa di Gunung Hejo? Masyarakat Purwakarta memang mengenal Gunung Hejo sebagai daerah ritual pemujaan. Jangan heran, Gunung Hejo jadi keramat, angker! Bahkan, saat pembangunan Tol Purbaleunyi di ruas KM 90 - 97 ini, menyeruak cerita aneh yang tak bisa diterima akal sehat dari para pekerja proyek.

Ada yang dipindahkan makhluk gaib saat tertidur lelap ke dekat sungai, ada juga yang menangis sesenggukan saat tidur, bahkan banyak juga yang kesurupan. Memang sebagian pihak, bahkan operator jalan tol di sana menganggap keberadaan alam gaib di sekitar Gunung Hejo merupakan cerita klenik dibuat-buat.

Namun fakta menunujukkan, mengapa jalan tol yang melewati Gunung Hejo itu harus dibuat melingkar tidak langsung tembus menerobos Gunung Hejo. Beberapa masyarakat mempercayai jika daerah ini dijaga oleh berbagai macam makhluk halus, di antaranya ada yang bernama Dewi Campaka, Jin Barkola, dan Hanoman.

Selain itu, ada juga yang sering melihat penampakan wanita cantik dengan badan setengah ular. Setiap malam Jumat Kliwon banyak peziarah datang ke Gunung Hejo meminta berkah, kekayaan dan hal-hal duniawi lainnya. Terkabul? Entahlah …

Petilasan Para Tetua Pasundan Dalam sejarahnya, Gunung Hejo adalah petilasan raja-raja Pasundan jaman dahulu seperti Prabu Kiansantang, Prabu Siliwangi, Ki Buyut Sepuh dan Raden Surya Kencana. Di sini mereka sering bertemu membahas berbagai persoalan negeri maupun agama. Karena saking pentingnya tempat ini, akhirnya banyak orang yang menganggap Gunung Hejo sebagai tempat keramat.

Letak pitalasan Prabu Siliwinagi di sekitar KM 96,2 Tol Cipularang. Tepatnya di sebelah kiri dari arah Bandung menuju Jakarta. Petilasan Prabu Siliwingi bentuknya menyerupai makam, ditutupi kain kafan putih. Sebelum dan sesudah jalan tol dibangun, petilasan ini selalu ramai dikunjungi dari berbagai kota.

Banyak rumor mistis yang beredar tentang petilasan ini. Ketika proses pembangunan tol dilakukan, terjadi pro dan kontra. Pihak kontraktor awalnya mau menembus Gunung Hejo untuk jalan. Tapi anehnya gunung tersebut tak bisa ditembus. Alat berat tak mampu menaklukkannya. Tanahnya keras. Akhirnya, pihak kontraktor memilih untuk membuat jalan melingkar, melewati Gunung Hejo. Pada saat proses pembangunan, ada banyak hal aneh yang terjadi.

Ini dialami semua pekerja jalan tol. Ada yang melihat penampakan-penampakan gaib. Juru kunci Gunung Hejo selalu mengingatkan kawasan ini sudah “dijagai” sejak zaman dulu. Gunung Hejo vs Tol Cipularang Lebih aneh di kawasan sekitar Gunung Hejo, di KM 90-100 sering terjadi kecelakaan.

Ini membuat misteri Gunung Hejo makin menyeramkan. Apalagi sering muncul penampakan gaib di sekitar tempat ini. Konon, ini karena janji pihak kontraktor tidak ditepati. Pihak kontraktor berjanji untuk membuat akses jalan menuju ke petilasan Prabu Siliwingi. Tapi janji ini tak ditepati. Ini membuat penghuni Gunung Hejo marah dan menciptakan kondisi celaka bagi para pengguna jalan, meminta tumbal.

Sejak saat itu, akhirnya jalan menuju petilasan Prabu Siliwangi dibuat. Namun mengapa masih saja terjadi kecelakaan? Memang Faktor Mistis atau di luar perhitungan logika pasti ada. Banyak kisah mistis yang bersliweran seputar tol cipularang ini. Namun faktor penyebab kecelakaan yang paling logis adalah faktor pengemudi, faktor kendaraan dan faktor jalanan. Pengemudi yang sehat dan siaga, kendaraan yang telah dipastikan laik jalan dan ruas jalanan yang aman dilalui. Jalan ruas tol Cipularang bertekstur gelombang, berkelok dan menurun. Waspadalah!