Lembaga Ilmu Pengetahuan indonesia (LIPI) merilis survei terbaru soal Pemilu 2019. Hasilnya, mayoritas publik menilai Pemilu 2019 berlangsung jujur dan adil.
newsplus.antvklik.com - Dalam rilis terbaru Pusat Penelitian Politik (P2P) LIPI mengenai Pemilu 2019 dan demokrasi Indonesia di Jakarta (288/8/2019), terungkap sejumlah hasil.Survei menunjukkan, pelaksanaan Pemilu 2019 secara serentak belum sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan awal pemilu serentak adalah tercipta kestabilan pemerintahan, hari keselarasan hasil pemilu presiden dan pemilu legislatif.Namun ini tak terwujud karena respoden yang mengaku memilih caleg atau partai pendukung kandidat presiden/wakil presiden hanya sekira 16,9 persen. Para responden juga mengaku dipusingkan dengan hal-hal teknis karena surat suara yang dicoblos terlalu banyak.Meski demikian, mayoritas responden menilai Pemilu Presiden 2019 dilaksanakan secara jujur dan adil., baik di tingkat Tempat Pemungutan Suara hingga ke tingkat nasional.Sebagian responden juga menilai telah terjadi politik uang dalam pemilu, namun dianggap sebagai sesuatu yang wajar dan dapat dimaklumi.Sementara tingkat kepercayaan responden terhadap lembaga pers justru di bawah lembaga DPR. Lembaga pers hanya mendapat tingkat kepercayaan 66,3 persen, sedangkan DPR sebanyak 76 persen. Menurut peneliti LIPI, ini terjadi akibat maraknya hoaks yang beredar selama Pemilu 2019.Hasil survei juga menunjukkan mayoritas responden keberatan dengan isu agama dipakai dalam politik. Akan tetapi, angka responden yang keberatan memilih caleg yang berbeda agama juga cukup tinggi. Ini menunjukkan bahwa identitas, terutama agama masih menjadi isu relevan dalam politik Indonesia.
Shandi March & John Bosco I Jakarta
Survei terbaru LIPI menjaring pendapat dari 1.500 responden di 34 provinsi. Batas kesalahan atau margin of error kurang lebih 2,53 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Metode survei yang dipakai adalah multistage random sampling.
Survei juga menangkap persepsi 119 tokoh atau elit dari berbagai latar belakang di lima kota besar Indonesia. Tokoh yang diwawancarai dipiilih dengan metode purposive sampling.
Baca Juga :