Berani?! Meniti Jembatan Setan & Menginap di Watu Pocong Gunung Andong

Meniti Jembatan Setan & Menginap di Watu Pocong Gunung Andong. Berani?
Meniti Jembatan Setan & Menginap di Watu Pocong Gunung Andong. Berani? (Foto : )

Sssttt … Gunung ini memang menyimpan cerita mistis loh. Terkadang cerita mistisnya akan membuat para pendaki merinding. Tetapi cobalah datang dan mendaki ke sana, rasakan sensasinya.

Apakah mistisme gunung Andong bikin anda gemetaran?. Alkisah, masyarakat sekitar tidak berani menjelajah hingga ke puncak namun hanya berada di kaki gunung. Mereka telah menjadikan Gunung Andong sebagai tempat keramat.

Makam Ki Joko Pekih di Gunung Andong, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah

Makam Keramat Ki Joko Pekih Mistisme Gunung Andong terkait dengan seorang tokoh ternama, Ki Joko Pekih. Nama aslinya adalah Kiai Abdul Faqih. Kebiasaan pengucapan/logat masyarakat Magelang, menggeser Faqih menjadi Pekih/Pekik. Di kawasan makam ini suasana bukan mistis horror namun lebih pada adab atau sopan santun siapapun yang berkunjung.

Ki Joko Pekih adalah orang yang begitu disegani. Pengetahuan keilmuannya luas, spiritualitasnya dalam dan menjadi panutan masyarakat. Saat ia meninggal, dimakamkanlah di puncak gunung Andong. Saking dihormatinya, puncak gunung tidak boleh sembarangan disinggahi. Tahun berganti tahun, cerita mistis bermunculan.

Puncak Andong jadi makin keramat. Hingga sekarang, masyarakat sekitar masih rutin mengadakan ritual Perti Dusun di kawasan makam ini.

Teriakan Wanita Pisah Kepala Kemistisan puncak gunung Andong semakin terkenal. Beberapa pendaki pernah mendengar teriakan perempuan yang kesakitan minta tolong.

Saat itu dingin menyengat tubuh. Tiada suara apapun kecuali tawa canda para pendaki. Tiba-tiba dua pendaki berdiri dari rebahannya. Menengok ke kanan dan kiri. Ada suara teriakan perempuan. Semua terdiam. Tiba-tiba angin bertiup kencang. Hening kembali namun mencekam. Adakah berkaitan dengan tahun 2015? Entahlah!

Ada apa di tahun 2015? Pembunuhan yang sampai sekarang tidak pernah terungkap! Ada temuan mengerikan pada Minggu, 4 Oktober 2015. Sesosok mayat perempuan ditemukan di area Dusun Kembangan, Desa Ngasinan, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Kondisinya sudah membusuk dan dipenuhi belatung. Tubuh dan kepalanya terpisah. Kepala korban ditemukan sekitar 2,2 meter dari lokasi penemuan badan. Korban mutilasi? Mayat pertama kali ditemukan oleh Sabit (55), petani setempat sekira pukul 20.30 WIB. Saat itu Sabit sedang mencari rumput untuk pakan ternaknya. Dia lantas melaporkan ke kepala dusun, kemudian dilanjut laporan ke polisi.

Petugas Polsek Grabag merespons ke TKP, serta petugas Inafis Polres Magelang melakukan identifikasi. Usianya perempuan ini sekitar 25 tahun. Tinggi badan 165 cm. Berambut panjang dan mengenakan baju biru bergaris merah. Korban meninggal sudah sepuluh hari lebih sehingga sulit dikenali. Polisi tidak menemukan identitas apapun pada jasad korban.

Korban diketahui menggunakan baju motif lurik warna biru merah abu–abu, mengenakan celana panjang jeans warna biru, celana dalam warna merah muda, bra motif bunga warna ungu, memakai kaos tangan bergaris warna biru.

Benarkah mayat ini pendaki Gunung Andong? Korban pembunuhan mutilasi? Ataukah, korban ritual ilmu hitam?

Colak-colek Jin Usil Ini kerap terjadi. Para pendaki dicolek jin! Mendaki Gunung Andong hanya butuh waktu dua jam. Jikalau ada yang sempat istirahat apalagi tidur di jalur pendakian maka seolah ada orang yang membangunkan. Mencolek, mencubit atau bahkan mengguncang-guncangkan tubuh.

Jika berceloteh tidak sopan atau berperilaku menghina tanah atau tetumbuhan gunung bersiap-siaplah tidak tidur nyenyak alias gelisah. Gunung adalah salah satu portal dimensi. Pintu antara Nyata dan Maya. Jika malam tiba, pastinya banyak makhluk halus bertebaran disana.

Jembatan Setan Pendaki yang menyusuri jalur sampai ke puncak Alap-Alap pasti akan melewati Jembatan Setan. Dinamai Jembatan Setan karena jalurnya mengerikan, hanya selebar setengah meter. Disebelah kanan dan kiri adalah jurang terjal yang siap melahap sesiapapun yang hilang keseimbangan.

Angin di sini terkadang sangat kencang sehingga mampu mendorong pendaki ke jurang terjal. Jalur ke Jembatan Setan Sssttt … Ada yang mengatakan jembatan ini banyak makhluk halusnya, biasanya mengganggu pendaki yang merusak alam seperti membuang sampah dan buang air kecil/besar sembarangan. Entahlah …

Watu Pocong Watu Pocong atau Batu Pocong. Mengapa dinamai demikian masih jadi misteri. Ada yang mengatakan nama ini diambil dari bebatuan memanjang dan melintang disekeliling jalan pendakian yang menyerupai pocong. Ada pula yang bilang, disini adalah sarang pocong, dimana ada seseorang pendaki yang melihat penampakan pocong diantara bebatuan. Mungkin alasan inilah, hingga tidak ada bangunan permanen disini, karena merupakan tempat angker. 

Watu pocong adalah salah satu post pendakian Gunung Andong yang berada di ketinggian 1460 mdpl. Tanah disana berupa tanah datar yang cocok untuk didirikan tenda, tidak ada bangungan hanya bebatuan di sepanjang jalan.

Asal Usul Nama Andong Gunung Andong. Begitulah orang Kabupaten Magelang menyebutnya. Tingginya 1.726 mdpl. Tidak seberapa tinggi. Untuk sampai puncaknya hanya butuh waktu dua jam berjalan kaki. Darimana nama Gunung Andong? Sebagian orang besar berkesimpulan nama Andong diambil dari bentuk puncaknya yang seperti andong atau punuk sapi.

Ada pula yang mengatakan Andong adalah nama daun yang sering digunakan dalam ritual warga setempat saat ritual selamatan, tirakatan dan ritual Jawa lainnya. Konon, dulu banyak orang yang bersemedi, mencari ilmu gaib maupun wangsit di Gunung Andong. Karena itu, gunung ini dinamai Andong yang berarti “Andongo” atau berdoa kepada Tuhan. Ada mitos, jika seorang memiliki niat buruk naik ke gunung andong maka akan turun lagi dan terus memutar, tidak akan sampai ke puncak.