Solar Langka di Kepulauan Riau, Warga Mengantre Berjam-jam

Solar Langka di Kepulauan Riau, Warga Mengantre Berjam-jam
Solar Langka di Kepulauan Riau, Warga Mengantre Berjam-jam (Foto : )
Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar langka di sejumlah wilayah Provinsi Kepulauan Riau. Warga harus antre membeli BBM selama berjam-jam.
newsplus.antvklik.com – Langkanya solar di beberapa wilayah Provinsi Kepulauan Riau membuat warga harus mengantre panjang di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan.Antrean panjang kendaraan terjadi bergantian di seluruh SPBU yang berada di kedua wilayah tersebut. Untuk hari ini, diantaranya seperti di SPBU km 16 Jalan Lintas Kabupaten Bintan dan SPBU KM 8 Kota Tanjungpinang.Sebagian besar kendaraan yang mengantre berjenis truk yang mengangkut material bangunan dan barang-barang dari pelabuhan.Warga tak punya pilihan. Setiap hari mereka harus mengantre hingga berjam-jam demi mendapatkan solar. Salah satunya seperti yang dikeluhkan oleh Marlon, sopir truk.“Baru masuk (SPBU) pagi tadi katanya sudah habis. Tak bisa kerjalah kalau begini. Di mana-mana minyak tidak ada. Ini (BBM langka) sudah tiap hari. Sebelum 17-an (Agustus 2019) sudah begini nih,” keluh Marlon, Selasa (27/8/2019).[caption id="attachment_223907" align="alignnone" width="300"] Solar Langka di Kepulauan Riau, Warga Mengantre Berjam-jam
Antrean truk mengular ke luar SPBU di Kepulauan Riau. (Foto: ANTV/Kurnia Syaifullah)[/caption]Sementara menurut Cahyo, seorang pengelola SPBU setempat, kelangkaan terjadi akibat berkurangnya pasokan dari Pertamina. Biasanya dipasok setiap hari, namun kini menjadi hanya 3 kali dalam sepekan.“Jatah alokasi setiap SPBU dikurangi dari Pertamina, jadi tidak setiap hari (pasokan) masuk. Stok itu tidak dapat dipastikan selalu ada di setiap hari. Ini (kondisi) sudah berlangsung sejak sebulan terakhir,” terang Cahyo.Ia menambahkan, untuk mengantisipasi penimbunan solar dan protes dari para sopir, pihak SPBU terpaksa membatasi pembelian setiap kendaraan. Kurnia Syaifullah | Kepulauan Riau