Satu keluarga penumpang KM Santika Nusantara menceritakan pengalaman mereka terombang-ambing di lautan pasca terbakarnya kapal. Anak mereka yang balita sempat minum air laut karena kehausan.
newsplus.antvklik.com – Keluarga Joko Riyanto, penumpang KM Santika Nusantara, memilih pulang ke kampung halaman di Ngawi Jawa Timur karena mengaku trauma.Joko mengatakan, saat kejadian ia bersama istrinya, Tarwiyatun Hasanah dan kedua anaknya Refi berumur 1 tahun dan Riski berumur enam tahun.Keluarga Joko menumpang KM Santika Nusantara rute Surabaya-Balikpapan pada Kamis (22/8/2019). Namun sekira pukul 20.49 WITA, kapal terbakar.Menurut Joko, api berasal dari sebuah truk Fuso di bawah dek dengan kondisi mesin menyala.Tiba-tiba sopir truk minta tolong dicarikan alat pemadam karena truknya terbakar. Melihat api kian tak terkendali, para penumpang kapal jadi panik dan berhamburan menyelamatkan diri dengan terjun ke laut.Joko kemudian mengikat anak balitanya di badan ibu dengan pelampung. Sedangkan ia membawa anak laki-laki. Mereka berempat menyelamatkan diri dengan cara melompat ke sekoci.“Awalnya ya istri saya yang bangunin. Katanya ada asap. Kita lalu cari pelampung, turun satu persatu dengan tangga ke dek bawah. Semuanya kupaksa lompat ke sekoci. Enam jam lebih di laut itu akhirnya ada nelayan yang menjemput,” kata Joko.
Sementara Tarwiyatun mengatakan, selama terombang-ambing 7 jam lebih, anaknya sempat minum air laut.“Mungkin 7 jam lebih (terombang-ambing di lautan). Sempat minum air laut. Yang kecil sempat minum air laut. Kalau kami masih bisa menahan (haus). Kami hanya bisa pasrah, mungkin kami mati di sini, tapi Alhamdulillah jam 3 pagi ada kapal nelayan mendekat.Joko adalah karyawan sebuah perusahaan kelapa sawit di Nunukan Kalimantan Timur. Ia bersama keluarga bermaksud kembali ke Kalimantan setelah merayakan pernikahan di rumah orangtuanya di Ngawi, Jawa Timur. Kini keluarga Joko kembali ke Ngawi dan masih trauma dengan kejadian tersebut.Sebelumnya, bangkai KM Santika Nusantara telah ditemukan pesawat TNI AL terapung dekat Bawaen, kemarin siang. Beberapa bagian kapal terus mengeluarkan asap, sebagai tanda masih adanya titik api dalam kapal. Sebanyak 303 penumpang berhasil diselamatkan dan tiga lainnya meninggal dunia.Padahal daftar manifes yang dibawa nakhoda, tercatat ada 177 penumpang atau jauh lebih kecil dari jumlah korban yang berhasil diselamatkan dan meninggal dunia. Miftakhul Erfan I Ngawi, Jawa Timur
Minum Air Laut
Baca Juga :