Gunung Kawi makin jadi keramat. Ritual urusan rezeki, usaha dan perdagangan dipanjatkan di sini. Ramai orang datang di Malam Jumat Legi. Hari yang dipercaya sebagai saat pintu rezeki terbuka lebar. Juga pada puncak ritual segala ritual yaitu Malam 12 Suro, tanggal wafatnya Eyang Jugo.
Itulah kenapa warga keturunan Cina paling banyak datang mencari kaya.” Tipu-tipu Calo Pesugihan “Emang di sono menjanjikan untuk benar-benar sugih ya, Mbah?” “Iya, yang sugih ya para calo pesugihan itu.” “Calo pesugihan?” tanya Go Kong antusias. “Iya.
Banyak loh para pemburu kaya itu malah jadi kere! Mereka kehabisan bekal hingga keteteran cari duit pulang kampung.” “Kok bisa, Mbah?” “Salah sendiri percaya sama calo.
Pokoknya, kalau sudah ditawarin biaya ritual tidak masuk akal plus ubo rampe macam-macam ngalamat kena tipu!” “Kok begitu, Mbah?” “Contohnya begini, Kong … pemburu pesugihan ini terjerat rayuan calo yang mengaku mampu menyampaikan langsung keinginan si pemburu pesugihan kepada arwah Eyang Jugo. Lalu diminta memenuhi syarat menyediakan tumbal.
Nah, para calo ini memberi pilihan: mau tumbalnya manusia atau hewan.” “Manusia?” “Iya, tapi kan tentunya yang dipilih hewan dong …” “Waduh!” “Tenang saja Kong, kera tidak masuk hitungan tumbal kok.” “Hewan yang biasanya diminta adalah ayam, bebek atau kambing.
Tapi yang jenisnya aneh supaya nyarinya susah. Misalnya, kambing jantan yang berkacamata putih dan punggungnya ada salib hitam. Susah kan nyarinya?” “Kambing biasa tapi dicat bulunya boleh, Mbah?” “Nah! Dibalik itu, calo ini sebenarnya sudah menyediakan kambing yang dicat bulu sekitar mata dan punggungnya.
Kambing cat-catan ini akan ditumbalkan hidup-hidup, dilepas ke hutan.” “Dimakan siluman, Mbah?” “Enggak! Namanya juga kambing ternakan. Balik lagi dong ke kandangnya.” “Iya, Mbah, atau diambil lagi oleh pemiliknya ya.” Gunung Kawi Erupsi, Jagat Kiamat? “Lalu soal Gunung Kawi meletus pertanda kiamat sudah dekat gimana tuh, Mbah?” “Saat ini, Gunung Kawi memang benar-benar terlihat mati.