Unjuk rasa sekitar seratus anggota LSM GMBI di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, berlangsung nyaris ricuh. Ini tuntutan mereka.
newsplus.antvklik.com - Sekira seratus anggota LSM GMBI (Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia) berunjukrasa di Pelabuhan Bakauheni Lampung, Rabu (21/8/2019). Mereka sempat terlibat aksi saling dorong dan adu mulut dengan polisi dari.Kericuhan terjadi karena mereka menerjang blokade petugas lantaran ingin masuk ke dalam area Pelabuhan Bakauheni Lampung. Mereka ingin berorasi di dalam area Pelabuhan Bakauheni.Dalam orasinya, massa mendesak penerapan segera aturan standar keselamatan penyeberangan di lintasan Selat Sunda. Ini karena dianggap sering terjadi peristiwa kapal kandas dan penumpang kapal terjatuh ke laut.Mereka juga ingin menyampaikan dugaan aktivitas pungli atau pungutan liar oleh petugas Organda (Organisasi Angkutan Darat) di Terminal Kedatangan Penumpang Pelabuhan Bakauheni.[caption id="attachment_222121" align="alignnone" width="300"]
Petugas Polres Lampung Selatan bersitegang dengan anggota GMBI. (ANTV/Pujiansyah).[/caption]Tentu saja polisi melarang keinginan LSM itu yang ingin berorasi di daerah obyek vital pelayanan angkutan masyarakat. Maka aksi saling dorong dan adu mulut pun terjadi.Akhirnya, sejumlah perwakilan LSM ini bertemu dengan pihak PT. ASDP Indonesia Ferry, Gapasdap dan UPTD di kantor KSKP Bakauheni.Di akhir pertemuan, mereka tetap meminta kepada para pihak berkepentingan di pelayanan penyeberangan Selat Sunda, dapat melaksanakan fungsinya secara baik, guna menjamin keselamatan pelayaran yang lebih baik lagi.Seusai menyampaikan aspirasi dan berdiskusi, mereka membubarkan diri dan pulang menuju ke rumahnya masing-masing. Pujiansyah | Lampung
Baca Juga :