Ditemukan, Jasad Mahasiswi Cantik Yang Lompat dari Pesawat

Alana semasa hidup
Alana semasa hidup (Foto : )
Seorang mahasiswi cantik lompat dari pesawat kecil yang sedang mengudara di Madagaskar 25 Juli lalu. Setelah digelar, jasad mahasiswi asal Inggris itu kini sudah ditemukan. Motifnya masih misteri
newsplus.antvklik.com – Jasad Alana Cutland (19), mahasiswi Universitas Cambridge Inggris akhirnya ditemukan di kawasan terpencil Anjajavy, Madagaskar. Penemuan jasad Alana dikonfirmasi oleh aparat berwenang negara tersebut.Kolonel Dy La paix Ralaivaonary dari Kepolisian Madagaskar mengatakan, jasadnya ditemukan penduduk setempat dan anggota keamanan pada Selasa. Saat ini polisi masih mengusut motif Alana lompat dari pesawat.Sementara Kepala Penyelidik Gervais Damasy mengatakan, sebelum lompat Alana tak mengucapkan sepatah kata pun dalam pesawat. Menurut Damasy, pihaknya telah meminta keterangan kepada pilot dan seorang perempuan dari Inggris, yang juga penumpang dalam pesawat itu.Namun 5 sampai 6 menit setelah lepas landas, tiba-tiba Alana melepas sabuk pengaman, membuka pintu pesawat dan melompat keluar. Penumpang di sebelah Alana sempat memegang kakinya selama sekira 2 menit. Namun karena tak kuat, kaki Alana terlepas dari pegangan.[caption id="attachment_216187" align="alignnone" width="300"]
Polisi Madagaskar gelar rekonstruksi dalam pesawat (Foto: Supplied)[/caption]Anehnya lagi menurut Damasy, saat jatuh Alana tidak berteriak sama sekali saat lompat dari pesawat. Direncanakan jasadnya akan dipindahkan ke sebuah rumah sakit pemerintah hari ini.Alana Cutland menumpang pesawat itu saat akan pulang dari riset mengenai spesies kepiting langka di wilayah terpencil di Madagaskar. Ternyata saat riset Alana sempat mengalami lima kali serangan paranoid.Alana seharusnya melakukan riset di Madagaskar selama 6 pekan, namun ia memutuskan mempersingkat risetnya jadi 8 hari setelah berkomunikasi lewat email dengan orangtuanya.Sementara sejumlah saksi mata menyebut, Alana mengalami kesulitan dalam menangani kehidupan pribadi dan risetnya. Namun sepertinya korban tak dapat mengatasi stresnya dengan baik. Sumber: CNN, News.com.au