Perlu mengetahui pentingnya kecukupan hidrasi dan faktor lingkungan yang diperlukan untuk mengubah kebiasaan hidrasi yang sehat (hydrogenic environment), karena air merupakan komponen utama dalam tubuh manusia, dimana pada pria dewasa 55%-60%, pada perempuan dewasa 50%-60% dari berat tubuh.
Karena perbedaan dalam komposisi tubuh, maka anak-anak memiliki persentase kandungan air tubuh yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa, yakni rata-rata 75% massa tubuh bayi sampai usia 6 bulan, kemudian menurun cepat selama masa bayi dan melambat pada masa kanak-kanak.
Tanpa air, maka seluruh kegiatan manusia tidak mungkin dapat berlangsung, air juga sebagai salah satu zat gizi makro esensial, yang mempunyai fungsi dalam berbagai proses penting dalam tubuh yaitu : sebagai pembentuk sel dan cairan tubuh, sebagai pengatur suhu tubuh, sebagai pelarut dalam proses pencernaan makanan, sebagai pelumas dan bantalan, sebagai media transportasi, dan sebagai media eliminasi sisa metabolism dalam tubuh.
Jadi, hidrasi sehat adalah kecukupan volume air dalam tubuh yang disesuaikan antara kebutuhan dan karakteristik cairan (kimia/fisik/biologi), sehingga tidak menimbulkan gangguan kesehatan, dimana kebutuhan minum pada pria dewasa adalah 8-10 gelas, wanita dewasa 7-9 gelas, anak-anak 5-7 gelas, tergantung dari ukuran gelas yang digunakan (AKG 2013).
Menurut Dr. Tria Rosemiarti dari Hydration Science Director PT. Tirta Investama (Danone-AQUA) mengatakan, masyarakat perlu dbantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebiasaan minum air yang sehat di Indonesia, salah satunya adalah melalui program edukasi kepada tenaga kesehatan maupun ke masyarakat luas baik komunitas maupun anak-anak.
Hidrasi sehat menunjang kualitas hidup dengan mendukung fungsi kognitif seperti konsentrasi dan fungsi visual serta menurunkan risiko terhadap penyakit tidak menular seperti batu ginjal, penyakit ginjal kronis dan lainnya di masa depan. (Dari Berbagai Sumber)