Ratusan kelelawar raksasa di Pulau Konservasi Panikiang, Sulawesi Selatan mati diburu warga. Maraknya perburuan membuat hewan ini terancam punah disamping dapat merusak Pulau Konservasi Panikiang.
Newsplus.antvklik.com - Sejumlah petugas Satpol PP dan warga membersihkan jaring jebakan kelelawar jenis loppo. Jaring-jaring ini dipasang oleh pemburu di Pulau Konservasi Panikiang Kecamatan Balusu, Barru, Sulawesi Selatan.Saat membersihkan jaring, petugas menemukan ratusan ekor kelelawar loppo yang berukuran raksasa sudah mati terjebak jaring.[caption id="attachment_217405" align="alignnone" width="300"]
Aparat Satpol PP Barru, berpakaian preman, tengah membersihkan jaring penjebak kelelawar. (Foto: Satpol PP Barru).[/caption]Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Barru Fadly menjelaskan, pembersihan jaring digelar setelah mendapat laporan warga, ada perburuan kelelawar. Selain itu para pemburu juga merusak pohon bakau atau mangrove di pulau tersebut.“Namanya daerah konservasi itu kan berarti dilindungi. Sementara di sana ada kejadian masyarakat mengambil (memburu) kelelawar loppo. Dalam proses mengambil kelelawar itu, ada beberapa pohon bakau yang ditebang,” terang Fadly.Pulau Konservasi Panikiang sudah dilindungi oleh Peraturan Daerah Barru No.11 Tahun 2017. Pulau ini memiliki 17 jenis mangrove dan menjadi tempat hunian bagi kelelawar loppo berukuran raksasa. (Rusli Djafar | Barru | Sulawesi Selatan)
Ratusan Kelelawar Raksasa di Pulau Konservasi Panikiang Sulsel Mati Diburu
Rabu, 7 Agustus 2019 - 10:29 WIB