Gelandang berusia 31 tahun ini memang tidak masuk dalam rencana pelatih baru Inter Milan, Antonio Conte menghadapi musim depan. Padahal Nainggolan baru satu tahun didatangkan Inter, dari Roma dan masih memiliki kontrak hingga 2022.
Bersama Inter, Radja Nainggolan gagal bersinar seperti saat membela Roma, dari tahun 2014-2018 dengan torehan 33 gol, dari 203 laga.
Radja Nainggolan tampak antusias bisa kembali ke klub lamanya, Cagliari. Di klub yang pernah dibelanya 2010-2014 Nainggolan, punya peluang tampil lebih sering dibanding jika bertahan di Inter, karena memang tidak diminati dan dibutuhkan pelatih saat ini, Antonio Conte.
Selama membela Cagliari di periode pertama, pemain kelahiran Antwerp Belgia, 4 Mei 1988 ini, mencetak 7 gol, 6 assist dari 137 laga. Alasan lain Nainggolan kembali ke Cagliari adalah bisa lebih dekat dengan sang istri, Claudia Lai yang tengah menjalani terapi pengobatan kanker.
Nainggolan punya kenangan buruk dengan penyakit yang merenggut nyawa ibunya, Lizy Bogaerts pada tahun 2010 lalu. Bogaerts adalah perempuan Belgia, yang menikah dengan Marius Nainggolan, pria asal Sumatera Utara, ayah kandung Radja Nainggolan.
Keputusan Radja Nainggolan pindah ke Cagliari tak lepas dari alasan ingin lebih dekat dengan istri., Claudia yang tengah berjuang melawan penyakit kanker.
Musim lalu Cagliari finish di posisi 15 klasemen. Kedatangan Radja Nainggolan diharapna bisa membuat Cagliari lebih kompetitif di Liga Italia, yang akan kembali Kick Off 24 Agustus mendatang.
“Saya gembira dan merasa sangat antusias bisa bergabung lagi dengan Cagliari, tempat dimana saya melewati masa masa indah sebelum berkembang,” komentar Radja Nainggolan yang memiliki darah Batak ini.
Dari Cagliari, Nainggolan mulai bersinar dan dikenal di jagat sepakbola, ke Cagliari kini Nainggolan kembali.
Radja Nainggolan pernah berkunjung ke Indonesia, tanah leluhurnya dan melakukan beberapa kegiatan amal sosial. Salah satunya singgah di Pekanbaru.
