Demonstrasi anti China terus meluas di Hong Kong. Kali ini petugas pengendali lalu lintas pesawat ikut mogok kerja. Akibatnya ratusan penerbangan dibatalkan
. Newsplus.antvklik.com – Demonstrasi anti pemerintah terus meluas dan berlanjut di tempat-tempat publik. Seperti kali ini para petugas pengendali lalu lintas pesawat ikut dalam demonstrasi, Senin (5/8/2019).Kondisi ini membuat lebih dari 230 penerbangan dari Hong Kong ke berbagai negara dibatalkan. Bahkan sejumlah jadwal penerbangan untuk Selasa besok juga dibatalkan. Sejumlah maskapai penerbangan terkena dampaknya. Bahkan dampak terburuk dialami maskapai asal Hong Kong, Cathay Pacific.Sebelumnya, operasional kereta MTR (Mass Transit Railway) juga terhambat akibat demonstrasi. Para peserta aksi sengaja mengganjal pintu kereta di sejumlah stasiun.Mereka menggunakan payung atau benda lain untuk mengganjal pintu. Bahkan ada yang yang menghambat perjalanan kereta dengan meletakkan troli dan sepeda di rel kereta.Direktur Operasi MTR Alan Cheng mengatakan, operasional MTR sudah kembali normal pada 12.45 waktu setempat."Kita memahami (demonstrasi) mereka. Namun aksi mereka berdampak pada operasional MTR dan penumpang. Kita menyesalkan hal tersebut,” kata Cheng.
Demonstrasi di Sejumlah Titik
Tercatat sejumlah elemen masyarakat sudah ikut mogok kerja. Mereka termasuk para guru, penjaga pantai, satpam, pekerja konstruksi dan hampir 14.000 buruh teknik.Setelah banyak yang bergabung dalam aksi mogok, massa demonstran bergerak di sejumlah jalan utama di Hong Kong. Aksi mogok ini diklaim sebagai yang terbesar sejak demo buruh pada 1967.Guna mengantisipasi hal tak diinginkan, sejumlah tempat-tempat publik ditutup lebih cepat. Seperti Balaikota Tuen Mun, Perpustakaan Tsuen Wan dan Kolam Renang Sun Yat Sen.Para pengunjukrasa telah berkumpul di Distrik Admiralty, jantung wilayah Hong Kong dan memblokade jalan. Banyak demonstran yang mengenakan penutup wajah untuk menyamarkan identitas mereka dari pantauan aparat.Selain di Distrik Admiralty, ada 6 distrik lain yang jadi titik konsentrasi massa demonstran. Bahkan di Distrik Tin Shui Wai. Sempat terjadi bentrokan antara massa demonstran dengan polisi hingga polisi terpaksa melepaskan tembakan gas air mata.Unjukrasa anti China sudah berlangsung selama dua bulan di Hong Kong. Awalnya unjukrasa digelar untuk menentang Rancangan Undang-undang Ekstradisi. Namun belakangan tuntutan unjukrasa meluas menjadi reformasi demokrasi. Beberapa kali unjukrasa berakhir bentrok dengan polisi. Sumber: CNN, Strait TimesBaca Juga :