Renang Lumbung Medali Indonesia di 22nd Thailand Khon Kaen Games 2019

01082019 renang thailand
01082019 renang thailand (Foto : )
Renang Lumbung Medali Indonesia di 22nd Thailand Sport School Khon Kaen Games 201, sumbang 5 emas di hari kedua.
Newsplus.antvklik.com - Sekolah Keolahragaan (SKO) Ragunan tancap gas sehari setelah pembukaan 22nd Thailand Sport School Khon Kaen Games 2019. Sejauh ini, atlet binaan Kemenpora itu sukses mengemas total 12 medali, yakni 6 emas, 5 perak dan 1 perunggu. Di hari kedua, cabang olahraga renang menjadi lumbung medali emas kontingen SKO Ragunan. Tercatat lima emas berhasil ditorehkan dari adu cepat di air tersebut. Sedangkan satu tambahan emas diraih dari cabang olahraga gulat melalui Adrian Lesmana. Muhammad Echa menjadi pendulang emas pertama bagi Indonesia. Tampil di nomor 50 m gaya punggung U-16 putra, Echa menjadi yang tercepat dengan mencatatkan waktu 00:28.73 detik ketika berlomba di lintasan dua. Meski menjadi yang tercepat,  Echa mengaku belum puas karena belum melampaui waktu terbaiknya. Ini  lantaran faktor kolam yang dianggapnya kurang memadai. "Saya bersyukurdan bangga bisa menjadi kran pembuka emas bagi Indonesia, bagi SKO Ragunan. Namun saya belum mencatatkan waktu yang diinginkan karena kondisi kolam yang tidak mendukung
," ucap Echa. Echa sendiri memiliki target tiga emas melalui event 22nd Thailand Sport School Khon Kaen Games 2019. [caption id="attachment_215747" align="alignnone" width="300"] CDM Indonesia Bayu Rahadian dan Muhammad Echa peraih emas pertama. Foto : Media Kemenpora[/caption] Hal senada juga diungkapkan Eko purwandari. Pelatih renang SKO Ragunan itu mengatakan kondisi kolam yang kurang membuat anak asuhnya tidak tampil maksimal. "Echa merupakan sosok atlet masa depan yang potensial. Dirinya memiliki teknik renang yang bagus. Hanya saja tinggal bagaimana dirinya mampu meningkatkan daya tahan untuk nomor-nomor panjang," ucap Eko. "Targetnya dia sebenarnya untuk memperbaiki waktu terbaiknya yakni 27 detik. Namun terkendala dengan kondisi kolam yang kurang representative, tidak adanya leggis. Sehingga tolakan pertamanya tidak bagus dan itu menjadi kondisi yang mungkin tidak bisa kita optimalkan untuk penampilan Echa saat ini," tambah Eko.

Pemicu Atlet Lainnya

Bayu Rahadian selaku Chief de Mission kontingen Indonesia sangat bersyukur terhadap emas pertama yang diraih tim "Merah Putih." Menurutnya, emas ini menjadi pemicu atlet lainnya untuk berada di podium tertinggi dalam event ini. "Melalui emas pertama ini kami berharap menjadi pemicu bagi atlet lainnya, sehingga sasaran dari apa yang sudah dipersiapkan sebelumnya menjadi kenyataan. Sehingga marwah SKO Ragunan menjadi kembali sebagai pelapis atlet elit nasional untuk menggantikan para seniornya di pentas internasional," tutur Bayu. [caption id="attachment_215748" align="alignnone" width="300"] Sekretaris Pembudayaan Olahraga, Suryati dengan Siti Fauziah Karina peraih emas kedua Indonesia. (Courtesy:  Media Kemenpora)[/caption]

Siti Fauziah Karina Tercepat Putri

Sementara itu, emas kedua Indonesia kembali dipersembahkan dari cabor renang. Kini giliran Siti Fauziah Karina yang menjadi tercepat di sektor putri dengan catatan waktu 00:35.24 detik di nomor 50 m gaya punggung U-16. Sedangkan Ricky Alexander yang turun di nomor 200 m gaya punggung putra U-18, meriah emas ketiga bagi Indonesia dengan catatan waktu 02:26.90, sekaligus menorehkan rekor baru Thailand Sport School yang sebelumnya dipegang oleh Gd Bagus Harry Iryadhi Suputra dengan catatan 02:29.28 detik. Suryati selaku Sekretaris Pembudayaan Olahraga berucap syukur dari apa yang ditorehkan atlet binaan di bawah kedeputiannya itu. "Kita bersyukur atas torehan yang dicapai anak-anak SKO Ragunan. Kami sangat mengapresiasi segala usaha dan persiapan selama ini untuk memberikan prestasi gemilang. Namun saya kira ini bukanlah akhir dari pendulangan medali kita. Besok dan beberapa hari ke depan masih ada kesempatan untuk kita menambah pundi-pundi emas kita. Serta kita tingkatkan lagi untuk waktu terbaiknya dari olahraga terukur ini," ucapnya.