Hasil otopsi menunjukkan Bripka RE ditembak dari jarak dekat. Dari tujuh tembakan, dua peluru bersarang di tubuh, sisanya tembus.
Newsplus.antvklik.com - Rumah Sakit Polri RS Sukanto Kramat Jati Jakarta Timur membeberkan hasil otopsi jenazah Bripka RE, Jumat (286/7/2019). Hasil otopsi memastikan korban ditembak 7 kali dari jarak dekat.
Kepala Instalasi Forensik RS Polri RS Sukanto Komisaris Besar Edy Poernomo mengatakan, korban ditembak dari jarak dekat. Antara lain di bagian dada, leher, paha dan perut. Lantaran ditembak dari jarak dekat, luka tembaknya ada yang tembus.
“Hasil pemeriksaannya sesuai dengan luka tembak. Ada tujuh luka tembak, yaitu di daerah paham bokong, perut dada dan leher. Leher tapi mengenai dagu,
” kata Edy.
[caption id="attachment_214700" align="alignnone" width="300"] Kepala Instalasi Forensik RS Polri RS Sukanto Komisaris Besar Edy Poernomo beberkan hasil otopsi Bripka RE (ANTV/Simon Tobing)[/caption]
Menurut Edy, dari 7 luka tembak, dua peluru bersarang di tubuh korban dan sudah diserahkan ke polisi untuk pemeriksaan balistik.
“ Dari luka-luka semua tembakan dari jarak dekat. Dan peluru yang bersarang mengenai tulang, sehingga tidak tembus,” tambah Edy.
Pada Kamis (25/7/2019) malam Brigadir RT menembak Bripka RE dengan pistol yang disebut jenisnya Holster HS-9 di Polsek Cimanggis Depok.
Kepala Korps Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Irjen Zulkarnaen saat melayat ke rumah korban mengakui pistol yang digunakan Brigadir RT adalah senjata dinas pelaku sendiri.
Holster HS-9 adalah senjata laras pendek semi otomatis buatan Kroasia. Senjata jenis ini juga dipakai oleh Korps Brimob untuk unit khusus mereka.
(Simon Tobing I Jakarta)
Baca Juga :