Sesekali terdengar obrolan singkat seadanya, malah kadang tak terpajang dan jauh dari kesan kehangatan, tersebab tiap mereka sibuk memegang hp di tangan. Sang Ayah terlihat asyik membalas email kantor, bunda asik browsing resep makanan, menu hari-hari, nah si anak pertama berselancar mencari jawaban untuk PR dari sekolah.
Saat Gadget Merusak Kebahagiaan Keluarga Inti. Anak nomor dua malah sedang seru serunya main game mobil lagend, dan tak ketinggalan si mungil ikut so fokus membuka-buka chanel youtube, mencari lagu anak-anak yang berbahasa Inggris. Nyaris semua larut dalam buaian gawai, hingga raut muka merek berubah mengikuti tayangan internet.
Sedemikian hebatkah gadget merebut kehangatan keluarga kecil itu. Saat Gadget Merusak Kebahagiaan Keluarga. Tentu ada yang menilai biasa-biasa saja bagi mereka yang juga sudah terpedaya oleh mahluk bernama HP, namun tak sedikit yang miris akan akibat salah penggunaan teknologi penghubung manusia tersebut.
Tak hanya kehangatan yang akan diregut oleh gadget atau smartphone, tapi juga kesehatan. Pengguna gadget akan mengalami kondisi tubuh yang tidak nyaman, dimana kepala, leher, punggung, bahu dan kaki acapkali terasa kaku.
Gadget membuat penggunanya malas bergerak, dan menghabiskan banyak waktu di depan layar, sehingga situasi seperti itu bisa menimbulkan stress yang tinggi.
Bahaya paparan gadget paling besar akan terasa pada anak anak, dimana anak yang tidak di damping orang tua, akan menyerap begitu saja kata kata kasar dan tidak sopan yang muncul dari internet, sehingga berdampak pada prilaku anak.
Teknologi juga merampas jam main anak untuk bersosialisai maupun beraktualisasi sesama mereka, karena sudah asyik sendiri dengan dunia maya dari pada bertatapan mata langsung dengan teman.