Tak Mesra Kencan buta, Putuslah Nyawa.SINOPSIS PROGRAM RAJAPATIMINGGU, 30 JUNI 2019PUKUL 02.00 WIB (DINI HARI)Adalah seorang pria bernama Irfan Junanto yang biasa dipanggil Gendut alias Gembul alias Panjul di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.Pemuda 23 tahun asal Dukuh Sayangan, Desa Bentakan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo yang gemar bermain cinta.Balada asmara si pekerja kebersihan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta sudah menggaet dua wanita, yang rela hidup poligami.Tak heran, reputasi playboy melekat pada diri Irfan. Ibarat satu, bahkan dua wanita tidak cukup menampung cintanya.Satu hari, Jumat malam, 1 Februari 2013, di Desa Madegondo, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, saat itu Irfan bertemu dengan sahabatnya Wildan yang baru kelar latihan orkes dangdut.“Dan, lagi jenuh nih, pengen kencan, kenalin toh sama teman cewek yang mau diajak jalan.” bujuk Irfan.“ Apa ? Serius Mbul ? Apa gak salah dengar nih ?” tanya Wildan.“Istrimu sudah dua Mbul!” tegas Wildan.“ Ahh, namanya juga laki-laki ! Jangan pelit-pelitlah dan ... “ ujar Irfan.“ Dasar playboy!“ tandas Wildan.Lantaran terus didesak, Wildan menyodorkan nama dan nomor telepon Diana, mantan kekasihnya, ke tangan Irfan. Irfan meloncat girang, lalu lekas mengontak Diana lewat pesan singkat.Diana merespon, walau bernada ketus. Irfan tak segera menyerah, terus membujuk Diana untuk berkencan buta di Solo Baru.Akhirnya Diana bersedia dengan syarat Irfan memberi uang Rp200 ribu dan tidak menghabiskan malam di kamar hotel. Lantaran sepi, Irfan segera menyanggupinya.Mereka sepakat untuk bertemu di SPBU Solo Baru,Sukoharjo. Irfan gelisah, berharap-harap cemas, menantikan Diana.Saat bertemu, Irfan spontan terpesona oleh kecantikan Diana. Hati Irfan berdebar-debar saat mengendarai sepeda motor sambil membonceng Diana.Dengan sepeda motor pinjaman, Diana tiba di sebuah mini swalayan di Solo Baru, Surakarta. Dalam perjalanan, Irfan membuka pembicaraan untuk mengenal Diana, namun sikap Diana justru memburuk.“Diana, kamu rumahnya di mana ? Asalmu mana ? Kerja apa ?” Tanya Irfan.“Kowe ki ngopo toh wong lanang kok cerewet banget! (kamu ini kenapa sih, anak laki kok cerewet banget)” jawab Diana dengan ketus.Mendengar jawaban Diana, Irfan jengkel, tersinggung dan merasa disepelekan berulang kali. Sampai ketika mereka memasuki Dukuh Jetis, Desa Manang, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, terjadi percakapan.“Ayu gek ndang balek ngko aku selak disengeni mamahku ! trus endi duwite ? (Ayo pulang, aku nanti dimarahi mamahku, trus mana duitnya),” ujar Diana.“La ngko sik toh lagek delok kok ngajak balek trus yen tak kei duit aku ngko tok tinggal dalan! (Lah tunggu sebentar toh, baru ketemu kok ngajak pulang. Terus nanti dikasih duit aku nanti ditinggal jalan)," jawab Irfan dengan emosi.“La, iki mamahku nesu-nesu! (Lah, ini mamahku marah-marah)” desak Diana.“La mamah mu nengndi ngko diadepi bareng-bareng. (Lah, mamahmu dimana, kita hadapi bersama) ” kilah Irfan.“ Lagi lungo karo demenane (lagi pergi sama pacarnya),” Diana beralasan.Pertengkaran terpantik pula. Hati Irfan dongkol karena merasa dimanfaatkan, sedangkan Diana juga jengkel karena belum mendapatkan duit Rp. 200 ribu rupiah yang dijanjikan.Di Dukuh Jetis, Desa Menuran, Kecamatan Baki, Sukoharjo, tiba-tiba, Irfan menepikan sepeda motor dengan alasan ingin buang air kecil di tepi hamparan sawah. Sementara, Diana menunggu di atas sepeda motor sambil mengutak-atik ponselnya.Bukan buang air kecil, ternyata Irfan punya niat buruk. Diam-diam, irfan mengendap-endap dari belakang, lalu membekap Diana hingga terjatuh ke tanah.Kemudian Irfan menyeret Diana ke parit sawah sebab mendengar suara sepeda motor mendekat. Berulangkali, Irfan membenamkan kepala Diana ke dalam air, menjerat leher Diana dengan kaos kakinya, hingga menginjak leher sehingga kepala Diana terbenam di dalam air parit.Api murka Irfan mereda, melihat Diana terkulai lemas tak berdaya. Irfan memastikan Diana tak bernyawa. Usai yakin, laknatnya, Irfan melampiaskan nafsu birahi pada jenazah Diana.Setelah puas, Irfan membawa kabur sepeda motor yang digunakan Diana, hingga kemudian dibekuk polisi, dibui, dipidana hukuman penjara selama 12 tahun.Saksikan kisah selengkapnya pada Program Rajapati Episode 112 berjudul “TAK MESRA KENCAN BUTA, PUTUSLAH NYAWA” yang akan ditayangkan pada hari Minggu Dini Hari, 30 Juni 2019 pada pukul 02.00 WIB.
TAK MESRA KENCAN BUTA, PUTUSLAH NYAWA
Sabtu, 29 Juni 2019 - 21:08 WIB