antvklik - Tradisi kupatan yang biasanya bersimbol dengan makanan kupat yang dilaksanakan 7 hari setelah lebaran kini sudah menjadi tradisi tersendiri bagi masyarakat Trenggalek. Untuk menyambut hari kupatan, berbagai acarapun juga digelar di masing-masing desa.
Salah satunya, Desa Widoro Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, untuk memeriahkan malam kupatan, warga sekitar memilih untuk berbagi ribuan ketupat gratis dan parade miniatur truk. Untuk ketupat gratis, warga sekitar menyiapkan di depan rumah masing-masing dan setiap warga manapun bisa menyicipi makanan tersebut secara gratis.
Sedangkan untuk memeriahkan acara malam kupatan, warga Desa Widoro menggelar parade miniatur truk yang diikuti dari berbagai kota di Jawa Timur. Salah satu peserta miniatur truk adalah Saiful Rojuli, mengatakan, untuk meriahkan malam ketupat atau kupat ini, dari komunitas miniatur truk se Jawa Timur membawa berbagai model miniatur truk, seperti truk yang full music maupun miniatur truk model pengangkut barang.
“Saya bawakan beberapa model truk kelas kontes untuk ikut memeriahkan malam kupatan ini. Kita ingin sosialisasi ke masyarakat, agar bisa mengenal berbagai jenis miniatur truk dan keunikannya, “ ujar Rojuli yang berasal dari Blitar.
Selain itu, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin juga ikut hadir dalam acara sambut malam ketupat pihaknya menghimbau agar masyarakat Trenggalek terus berinovasi dalam memeriahkan Idul Fitri mupun Hari Raya Ketupat. Selanjutnya puluhan miniatur truk yang telah disiapkan diarak keliling Desa Widoro. I Aries Sutikno I Trenggalek Jawa Timur I