Tak Kebagian Tiket, Ratusan Calon Penumpang Kereta Api Ngamuk

Penumpang Ngamuk
Penumpang Ngamuk (Foto : )
Lantaran diterapkan sistem antrian dan tidak kebagian tiket, ratusan calon penumpang kereta api di stasiun Banjar, Jawa Barat ngamuk, Selasa (11/6/2019). Mereka memaksa masuk untuk temui kepala stasiun, namun dihalangi oleh petugas keamanan.
newsplus.antvklik.com- Kericuhan terjadi ketika ratusan calon penumpang kereta api Pangandaran jurusan Banjar-Bandung ini, tidak bisa masuk ke dalam stasiun dengan alasan tiket kereta sudah habis. Sementara sebagian besar dari mereka sudah antri untuk membeli tiket sejak beberapa jam sebelumnya.Saat loket tiket dibuka, calon penumpang ini sudah memegang formulir dan kupon antrian, namun tiba-tiba pihak stasiun memberlakukan sistem antrian bebas sehingga banyak calon penumpang yang sudah memegang kupon antrian tidak kebagian tiket."Ini kacau, saya sudah memegang formulir dan kupon antrian, tapi pihak stasiun malah berlakukan antrian bebas," ujar Arif (30) salah satu calon penumpang.Aji (34) calon penumpang lainnya mengatakan, bahwa harga tiket kereta api Pangandaran jurusan Banjar-Bandung adalah harga tiket promo. Namun, para penumpang heran kenapa tiket bisa ada di calo, dan harganya pun beberapa kali lipat."Tiket Banjar Bandung di tangan calo jadi Rp 75.000. Pantas saja pihak stasiun bilang tiket habis, mungkin tiketnya diborong calo," ketusnya.Hal yang sama dikatakan, Amin (50) calon penumpang lainnya. Menurutnya, meski calon penumpang sudah berdesakan di depan pintu masuk stasiun, namun pihak stasiun Banjar tetap tidak mengizinkan calon penumpang untuk masuk dan meminta kejelasan dari kepala stasiun."Kami mau meminta kejelasan terkait ini kepada kepala stasiun, tapi tetap tidak diizinkan oleh petugas keamanan stasiun. Kami balik kanan saja dan beralih naik Bus umum," katanya.Saat akan diwawancarai wartawan, kepala stasiun Banjar sedang tidak ada di tempat."Bapak sedang keluar, dan tidak ada di tempat," ujar seorang petugas berseragam PT KAI. I Hermanto I Banjar-Jawa Barat I