Ratusan Warga Kendari Korban Banjir Terancam Berlebaran di Tenda Pengungsian

banjir sultra
banjir sultra (Foto : )

Banjir kembali merendam ratusan rumah warga di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Selain tingginya intensitas hujan yang turun, banjir juga diperparah dengan meluapnya Sungai Wanggu yang berada di sekitar permukiman warga.

newsplus.antvklik.com - Ratusan rumah warga yang berada di Kelurahan Lepo-lepo ini kembali terendam banjir setelah diguyur hujan sekitar 12 jam. Ketinggian banjir di daerah ini mencapai 1,5 meter hingga membuat warga panik dan menyelamatkan barang-barang mereka ke lokasi yang lebih aman.Tercatat ada sekitar 200 kepala keluarga yang rumahnya terdampak banjir dan kini mereka sangat membutuhkan pasokan air bersih dan dapur umum agar bisa memasak.Saat ini warga telah mengeluarkan sebagian harta bendanya ke pinggir jalan dan bersiap untuk mengungsi. Jika banjir tak kunjung surut, ratusan warga ini terancam akan menikmati Lebaran di tenda-tenda darurat.Musibah banjir yang dialami warga di kawasan Sungai Wanggu ini merupakan yang sekian kalinya dalam setiap tahun bila hujan turun dalam intensitas tinggi.Pada Juni 2018 lalu sebanyak 411 rumah warga Kelurahan Lepolepo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, ini  juga terendam banjir setinggi 2 meter. Akibatnya, ratusan orang harus mengungsi di tenda-tenda darurat.Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kota Kendari menyatakan, untuk Kota Kendari ada 3 titik yang banjir, yakni Kelurahan Lepo-lepo, Andonuhu, dan Kambu. Tetapi yang paling parah di Lepo-lepo.Sebenarnya, Pemerintah Kota Kendari merencanakan relokasi warga di sekitar Sungai Wanggu sejak lama. Relokasi dilakukan karena daerah itu tiap tahun langganan banjir. Tetapi dengan alasan rumahnya sudah permanen, sebagian besar warga memilih bertahan di tempat itu. | Erdika Mukdir | Kendari | Sulawesi Tenggara |