Polisi menangkap kelompok yang ingin menciptakan martir dan menjadi penunggang gelap aksi 22 Mei.
newsplus.antvklik.com- Sinyalemen adanya penunggang gelap dalam aksi 22 Mei diungkap polisi, " Kami menemukan fakta hukum bahwa ada pihak ketiga penunggang yg ingin menciptakan martir. Massa ini bukan massa spontan, namun disetting by design ,"kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri M Iqbal kepada wartawan Senin (27/5) siang.Polisi juga berhasil menangkap dan menyita senjata api ilegal yang tadinya akan digunakan 21-22 Mei dan rencana pembunuhan beberapa tokoh nasional. " Penangkapan dilakukan 21 Mei sekira 11.30 WIB di Hotel Megaria Cikini Jakarta Pusat,"kata Iqbal.Tersangka pemilik senjata ilegal tersebut adalah HK, beralamat di Perum Visar Kecamatan Cibinong Bogor, "Perannya mencari senjata api dan eksekutor serta memimpin tim aksi pada 21 Mei,"katanya.Tersangka ditangkap dengan membawa sepucuk revolver taurus." Selain itu tersangka juga membawa uang Rp 150 juta,"kata Iqbal.Tersangka kedua adalah AZ, warga Serua Tangsel. "AZ berperan sama dengan HK ditangkap di Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta,"kanyanya.Sementara tersangka ketiga adalah IF. IF menerima uang sebesar Rp 5 juta di pos Peruri Sukabumi Jakarta Barat.Tersangka keempat TJI. Darinya disita Colt 22 dan senpi laras panjang. Dia juga menerima uang Rp 55 juta untuk melaksanakan misinya. "Dia ditangkap di Sentul. dari hasil pemeriksaan tersangka ini juga positif mengkonsumsi amfetamin,"kata Iqbal.Tersangka 5 AD, alamat di Rawa Badak Utara, Koja Jakarta Utara. Perannya adalah Penjual Senpi rakitan merk Meyer, laras panjang dan laras pendek kepada tersangka HK, seharga Rp 26,5 Juta . Dia ditangkap di Jalan Swasembada Jakarta Utara, dari pemeriksaan urin nya juga positif narkoba Amfetamin.Tersangka ke 6 AF yang seorang perempuan, beralamat di Kelurahan Rajawali, Pancoran, Jaksel menerima penjualan senpi sebesar Rp 50 juta ."Sekitar April 2019 selain target tokoh nasional, ada perintah kepada AZ membunuh pimpinan suatu lembaga survey. Tersangka sudah survey berapa kali."Hk membawa colt taurus 38mm pada 21 Mei dan bergabung bersama massa untuk melakukan aksinya," ujar M Iqbal.Ada 3 kelompok penunggang gelap dalam aksi 21-22 mei. Dan tidak tertutup kemungkinan ada tim yang lain. Polri hingga kini masih menyelidiki kemungkinan para pelaku melakukan kekerasan dengan senjata api dan juga atribut kepolisian." Bisa jadi ada tim yang lain. Tersangka juga mempunyai rompi anti peluru yang tulisan polisi. Kami sedang menyelidiki apakah mereeka melakukan kekerasan dengan menyamar sebagai polisi," ujar M.Iqbal.
ISandi March dan Achmad Junaedi I Jakarta I
Baca Juga :