Pemerintah Pastikan Bahan Pangan di Bulan Ramadhan 2019 Aman

diskusi pengendalian bahan pangan 2
diskusi pengendalian bahan pangan 2 (Foto : )
Pemerintah menjamin stok beras dan pangan lainnya aman pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2019. Khususnya beras, stok pun diproyeksikan mencukupi.
newsplus.antvklik.com  - Pemerintah menjamin ketersediaan bahan pokok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang bulan bulan puasa dan Idul Fitri 2019. Pasokan sembilan bahan pokok yang diawasi oleh  Bulog masih mencukupi. Untuk komoditi bawang putih,  meski sempat mengalami kenaikan di pasar hingga menyentuh harga sekitar 70 ribu rupiah perkilogram saat ini sudah dilakukan impor untuk menstabilkan harga."Bawang putih itu memang 90 persen impor. Kebutuhannya mencapai  35-40 ribu ton perbulan. Sudah dikeluarkan 115 ribu ton dan masih akan diterbitkan lagi sekitar 120 ribu ton untuk mengatasi kebutuhan lebaran," ujar Sekjen Departemen Perdagangan, Karyanto Suprih.Kebutuhan bawang putih dalam negeri saat ini memang belum bisa dipenuhi oleh petani lokal, karena keterbatasan lahan tanam bawang putih yang baru tersedia sekitar 20 ribu hektar."Kebutuhan bawang putih kita 600 ribu ton bisa dipenuhi dengan 60 ribu hektar. Sekarang baru 20 ribu hektar sehingga produksi kita sekarang ini untuk benih semua. Mudah-mudahan 2021 kebutuhan bawang putih bisa dipenuhi dan tidak impor.  Sekarang masih impor sebanyak 90 persen oleh swasta, “ ujar  Agung Hendriadi, Kepala  Badan Ketahanan Pangan Kementan.Terkait pasokan beras,  cadangan yang dimiliki Bulog mencapai 2,1 juta ton dan terus menyerap beras di level petani. Saat ini, persediaan beras di pasar diklaim mencukupi sehingga belum ada urgensi untuk melakukan operasi pasar. Kondisi yang sama terjadi pada komoditas lainnya yaitu gula, jagung, dan minyak.  Hal itu dibahas dalam seminar "Pengendalian Bahan Pangan' Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang diselenggarakan di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin (13/5). Narasumber yang hadir antara lain Deputi Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir, Sekjen Departemen Perdagangan Karyanto Suprih, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi, dan Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar.Khusus untuk daging kerbau, Bulog menyebut kontrak impor sudah dilakukan cukup lama. lmpor daging kerbau sebanyak 7.000 ton dari India diperkirakan datang pada akhir pekan depan."Stok beras bulog 2,1 juta ton, daging kerbau India kita jual seharga 57 ribu rupiah per kilogram. tempat lain juga masih ada.“Kuota impor sudah kita hadirkan kemarin 20 ribu ton harga cukup stabil. Bahkan Bulog menjaga stabilisasi harga. Bulog beli gula ke petani Rp 9.700 dipasaran sekitar RP12 ribu lebih dikit," ujar Direktur Pengadaan Perum Bulog, Bachtiar.Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi mengatakan, pemerintah melalui Kementan, Kemendag, dan Bulog, menjamin pasokan berbagai macam bahan pangan aman.Menurutnya, ketersediaan stok di gudang milik Bulog maupun petani, sangat mencukupi kebutuhan di seluruh Nusantara. BKP tentu tetap menjaganya dengan memonitor harga harian dan melaksanakan operasi pasar jika diperlukan.Meski begitu, Agung Hendriadi mengungkapkan, kenaikan harga iuga sempat teriadi pada beberapa bahan pangan seperti bawang merah dan cabai pada awal April lalu.la menambahkan, berlangsungnya musim panen beberapa bahan pangan saat bulan diyakini dapat mencukupi kebutuhan masyarakat yang tinggi. Sehingga diharapkan bisa memenuhi kebutuhan puncak pada bulan Ramadhan yaitu satu minggu menjelang ldul Fitri, yang kebutuhannya sedang tinggi-tingginya.Hal yang tidak kalah panting menurut Agung adalah, Koordinasi antar pimpinan Kementerian dan lembaga seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan Bulog. | Sandhi March dan Achmad Djunaidi  Jakarta
|