Tim satgas pangan yang terdiri dari Dinas Perdagangan, Dinas Kesehatan, Dinas Peternakan, TNI, dan Polri, langsung melakukan tes kandungan zat pengawet pada ayam potong. Tes kandungan zat pengawet berbahaya ini pun dilakukan pada semua makanan basah seperti Tahu, ayam potong, bakso, mie basah, dan ikan asin.
"Dari hasil tes tersebut semuanya negatif," ujar dokter Ika dari dinas Kesehatan. Selain melakukan tes kandungan zat berbahaya, tim satgas pangan juga lakukan sidak harga sejumlah bahan pokok menjelang bulan Ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi.
Dalam sidak ini pun, sejumlah bumbu dapur mengalami kenaikan cukup tinggi, terutama pada bawang putih yang kini dijual Rp50.000 per kilogram dari harga semula Rp17.000. Bawang merah, cabai hijau, cabai merah, dan cabai rawit juga mengalami kenaikan harga kisaran 10 hingga 20 persen.
"Kenaikan harga bumbu dapur ini karena pasokan barang yang langka dari daerah pemasok (Wonosobo)," ujar Didi Sutardi (57) pedagang sayuran. Hal yang sama dikatakan Inan (48) pedagang sayuran lainnya, bahwa, selain pasokan barang yang langka, juga kenaikan harga bumbu dapur pun dampak dari cuaca buruk di daerah-daerah pemasok.
Kenaikan harga dipastikan akan terus naik terutama mendekati lebaran nanti. Kelangkaan barang dan permintaan yang tinggi, menjadi penyebab kenaikan harga sembako.
"Harga bumbu dapur naik karena permintaan yang tinggi namun pasokan berkurang. Kenaikan harga sudah biasa, apalagi nanti menjelang lebaran kenaikan harga bisa mencapai 50 persen," katanya. | Hermanto | Aditya | Banjar | Jawa Barat |