Kapolres Bitung, AKBP Stefanus Tamutuan mengaku punya cara tersendiri menciptakan situasi kondusif, yang menurutnya cukup efektif , yakni Ngopi atau Ngobrol sambil diskusi dengan warga.
newsplus.antvklik.com - Pelaksanaan Pemilu di wilayah Bitung, Sulawesi Utara sejauh ini berjalan aman dan lancar. Meski harus dilakukan Pemilihan Suara Ulang ( PSU ) untuk Capres dan Cawapres di dua TPS , yaitu TPS 8 Kelurahan Paceda, Kecamatan Madidir, dan TPS 10 Kelurahan Bitung Barat I Kecamatan Maesa, namun kondisinya tetap dalam keadaan kondusif. Kepada wartawan Kapolres Bitung AKBP. Stefanus Tamutuan mengatakan , PSU dilakukan karena ada temuan pemilih yang tak memenuhi syarat sebagai pemilih.“Yakni tak terdaftar di daftar pemilih tetap, pemilih tambahan, pemilih khusus yang tak memiliki formulir C6 dan A5 tak berKTP di luar Kota Bitung,” ujarnya.Ditanya soal kiatnya menciptakan kondisi yang kondusif, Stefanus mengaku punya cara tersendiri yang menurutnya cukup efektif , yakni Ngopi atau Ngobrol sambil diskusi . Acara Ngopi yang ia lakukan sudah ia praktekkan sejak sebelum, selama hingga nanti pemilu berakhir. Caranya dengan mengajak tokoh – tokoh masyarakat dari berbagai kalangan untuk duduk bersama sambil menikmati kopi dan berdiskusi. Setiap ada masalah atau ada percikan yang muncul dan masih dalam skala kecil , bisa segera “dipadamkan” melalui forum Ngopi tersebut. Ia menegaskan seringkali persoalan yang formal justru lebih bisa cepat diselesaikan melalui jalur informal semacam itu.Meski demikian ia juga tetap mengerahkan kekuatan kepolisian bersama TNI dan pihak terkait lainnya untuk mengawal pesta demokrasi ini . “Karena tentu dalam hal ini tidak terlepas dari peran TNI-Polri yang mampu mengawal proses penyelenggaraan hingga jaminan keamanan berjalan dengan lancar secara nasional dan khususnya di Sulawesi Utara, sehingga tahapan penghitungan suara yang ditetapkan melalui jadwal ” ujarnya.Kapolres berharap masyarakat Bitung untuk terus bersabar menantikan hasil penghitungan suara hingga proses penghitungan selesai dilaksanakan. |Arief Widoseno dan Kukun Yudi Parwanto
| Bitung, Sulawesi Utara |
Baca Juga :