newsplus.antvklik.com
- RAJAPATI “Empat Istri dan Mayat Dalam Lemari”Senin, 29 April 2019
Pukul 02.30 WIB dini hari.
SINOPSIS
Kamis, 26 Februari 2009, Pagi.“Ayo, cepat! kita musti lihat. Siapa tahu kita kenal!,” teriak seorang pria kepada sahabatnya. Mereka berjalan tergesa-gesa, kadang berlari, untuk menuju lokasi penemuan lemari pakaian berisi mayat wanita tak dikenal. Namun setibanya di lokasi, ratusan warga sudah mengerumuni dan ada garis polisi. Lokasinya sendiri ada di Kampung Parigi, Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantar gebang, Kota Bekasi. Sayangnya, tak ada yang bisa melihat lebih dekat Seregu Polisi berjaga-jaga dengan senjata lengkap, sedangkan lainnya reserse yang sibuk mencari petunjuk. Tampaklah, sesosok mayat wanita setengah baya tanpa busana dikeluarkan dari dalam lemari. Tidak ada ciri khusus, tak ada identitas, dan ironisnya, tak ada pula warga setempat yang mengenalinya. Walau anjing pelacak didatangkan, tapi jejak pelaku tidak berhasil terendus. Sabtu, 28 Februari 2009 Sampai salah seorang warga Kampung Parigi mengaku pada hari Rabu malam, 25 Februari 2009, melihat sebuah mobil yang mencurigakan. Toyota Kijang warna Merah dengan plat nomor B-1060-AI, berhenti di lokasi penemuan mayat. Polisi beruntung, informasi tersebut mengakhiri kebuntuan penyelidikan. Pemilik kendaraan warga Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, bernama Dasa langsung diinterogasi Polisi. Dasa menyangkal, sebab saat kejadian mobil dipinjam oleh menantunya, Joko Santoso bersama putrinya, Dewi Setiawati. Polisi mengejar pengakuan Dewi Setiawati hingga ia terdesak dan akhirnya buka mulut. Dewi mengumbar cerita bahwa Joko Santoso bertanggung jawab atas kematian Sri Mukti alias ibu Rina. Dewi bersedia bekerja sama dengan penyidik. Rabu petang, 4 Maret 2009Bandara Hang Nadim, Batam. Berkat informasi Dewi, Lokasi persembunyian Joko diketahui. Dewi pun dijadikan polisi sebagai umpan. Mereka terbang menuju Batam, Kepulauan Riau. Taktik polisi jitu. Joko Santoso, yang buron selama sepekan, dibekuk dengan mudah di Terminal Kedatangan Bandara Hang Nadim. Joko tidak berkutik, langsung diborgol polisi. Di Mapolres Bekasi, Polisi menginterogasi Joko Santoso secara maraton. Walau awalnya berbelit-belit, Joko akhirnya mengakui telah menghabisi Sri Mukti alias ibu Rina, yang ternyata berstatus istri keempatnya. Selain itu, Joko juga mengaku dibantu oleh Lukas alias Luki untuk urusan membuang mayat korban. “Saya jengkel pak, karena dia selalu ngotot mencari mantan suaminya di terminal Bekasi,” kilah Joko Santoso. Kehidupan rumah tangganya yang dirangkai dengan cara poligami, menjadi bumerang bagi Joko Santoso. Istri keempatnya, Sri Mukti alias ibu Rina, yang berusia paling tua, benar-benar menguji kesabarannya. Selain temperamen, Sri kerap menuntut perhatian Joko ikut mencari mantan suami yang sudah meninggalkannya. Sampai hari Rabu pagi, 15 Februari 2009, Sri memantik murka Joko dengan menampar Joko di hadapan Dewi Setiawati. Emosi Joko mendidih....... Usai Dewi pergi kerja, Joko melampiaskan murka dengan menjambak rambut Sri, membentur-benturkan kepala Sri ke tembok sehingga tidak sadarkan diri Tak puas, Joko kembali menghukum Sri. Ia meraih pisau dapur, lalu menyabet kepala dan punggung Sri. Lantas, Joko pergi bekerja, meninggalkan jenazah terkapar di lantai dapur. Bungkamlah Sri. Padam nyawanya. Selengkapnya Saksikan Rajapati “EMPAT ISTRI DAN MAYAT DALAM LEMARI”Senin, 29 April 2019Pukul 02.30 WIB dini hariBerikut Cuplikannya: https://youtu.be/Ur07p1rgJ1YBaca Juga :