Pelaku Bom Bunuh Diri Sri Lanka Sempat Mengobrol Dalam Lift Hotel

pelaku bom sri lanka
pelaku bom sri lanka (Foto : )
Stasiun televisi lokal Sri Lanka merilis rekaman CCTV atau kamera pemantau yang mengungkap bagaimana pergerakan duet pelaku bom bunuh diri dalam sebuah hotel saat perayaan Hari Paskah pada hari Minggu lalu. Kedua pelaku sama-sama mengenakan topi dan membawa ransel besar.
Newsplus.antvklik.com – Dalam rekaman CCTV atau kamera pemantau Hotel Shangri La, di Colombo, menunjukkan kedua pelaku bom bunuh diri telah menginap di hotel sebelum beraksi. Pada hari Minggu (21/4/2019) pagi waktu setempat kedua pelaku terlihat berjalan di koridor hotel dan masuk ke dalam lift. Mereka bergerak menuju lantai tiga hotel.Kedua pelaku sama-sama mengenakan topi dan membawa ransel besar yang berisi bom aktif. Di dalam lift, keduanya sempat berbincang sebentar. Tak ada tanda-tanda mencurigakan dari gerak-gerik mereka.Setelah tiba di lantai tiga, keduanya keluar bersama dan masuk ke dalam restoran hotel. Sama seperti restoran di hotel Cinnamon Grand yang juga jadi target serangan, suasana restoran di hotel ini juga sedang ramai oleh tamu atau pengunjung hotel yang sedang sarapan.Salah satu pelaku kemudian bergerak ke dalam hingga tiba-tiba terlihat kilatan cahaya putih dan goncangan pada rekaman CCTV yang menandakan telah terjadi ledakan.https://youtu.be/dZUA2ZFKAJkSelain aksi teroris di hotel Shangri La dan Cinnamon Grand, juga terdapat serangan serupa di tiga gereja dan dua hotel lain pada waktu yang hampir berdekatan.

Revisi Korban Tewas

Kementerian Kesehatan Sri Lanka telah merevisi data korban tewas, dari 359 orang menjadi 253 orang. Revisi dilakukan karena aparat sempat kesulitan mengidentifikasi korban ledakan bom.Sementara penyelidikan polisi menunjukkan, sebagian pelaku teror berasal dari keluarga mapan dan berpendidikan. Bahkan beberapa di antara mereka sempat kuliah di Inggris dan Australia.Negara Islam Irak dan Suriah atau NIIS telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Meski belum dipastikan, Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremeshinge juga menyebut kemungkinan keterlibatan NIIS dalam aksi teror ini. Sumber: Reuters, BBC