Ekspor 12 ton daun kelor di Pelabuhan Tanjung Perak ini berasal dari sejumlah wilayah di Kabupaten Ngawi, dengan harga jual Rp 20 ribu per kilogram atau total mencapai Rp 240 juta.
newsplus.antvklik.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya (BBKPS) mengekspor 12 ton moringa atau daun kelor untuk pertama kalinya ke Korea Selatan. Barang yang akan diekspor ini berada di Terminal Petikemas Surabaya.[caption id="attachment_201195" align="alignnone" width="300"]
Gubernur Jatim Khofifah Indarparawansa di pelabuhan tanjung perak (Foto: Zainal Azhari)[/caption]Ekspor 12 ton daun kelor di Pelabuhan Tanjung Perak ini berasal dari sejumlah wilayah di Kabupaten Ngawi, dengan harga jual Rp 20 ribu per kilogram atau total mencapai Rp 240 juta. Ekspor ini dilepas langsung oleh Gubenur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansah.Saat ini daun kelor mulai dilirik pasar dunia, karena daun kelor memiliki khasiat untuk kesehatan. Seperti di Negeri Ginseng Korea Selatan, daun kelor digunakan sebsagai bahan obat-obatan dan kecantikan.Selain daun kelor, juga ada beberapa komoditas pertanian lainnya yang juga diekspor ke berbagai negara. Barang lain yang juga diekspor diantaranya plywood (triplek) sebanyak 60.231 meter kubik ke singapura, 19,1 ton kopi ke Belgia, 22,5 ton kilogram gagang cengkeh ke Kanada, dan 81 ton margarin ke Ghana.Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus melakukan sinergi dari petani dan eksportir untuk mendongkrak ekspor komoditas nasional. Potensi dan peluang yang besar dari provinsi Jatim yang besar harus di optimalkan agar bermuara pada kesejateraan petani di daerah.|Zainal Azhari | Surabaya, Jawa Timur |
Baca Juga :