newsplus.antvklik.com
- Buat Anda penggemar Liga Indonesia atau disingkat Ligina, tentu masih ingat bagaimana hingar bingarnya, serta sederet Tim para juara beserta sosok pentingnya.
berikut rangkuman Liga Indoneisa atau Ligina di tiap musim kompetisi.
Ligina III
Divisi Utama Liga Indonesia 1996-1997 adalah musim ketiga Liga Indonesia dengan nama Liga Kansas. Pada musim ini, Persebaya Surabaya tampil sebagai juara setelah di final mengalahkan Bandung Raya 3-1. Pencetak gol di babak final adalah Aji Santoso, Jacksen F. Tiago dan Reinold Pieters dari Persebaya, serta satu gol dari Bandung Raya Budiman Yunus.
Penyerang Persebaya, Jacsen F. Tiago meraih gelar top skor dengan torehan 26 gol. Sedangkan Bek Bandung Raya, Nur’alim, dinobatkan sebagai pemain terbaik.
Ligina III diikuti 33 tim yang dibagi dalam tiga wilayah yakni Barat, Tengah dan Timur. Tim paling bawah atau juru kunci, terdegradasi ke Divisi Satu. Sedangkan empat tim teratas dari masing-masing Wilayah melaju ke babak 12 besar.
Babak 12 besar dibagi tiga grup. Peringkat pertama dari tiap grup ditambah satu tim runner up terbaik melaju ke babak semifinal. Pemenang semifinal, bertemu di babak final.
Ligina IV Dihentikan
Divisi Utama Liga Indonesia 1997-1998 merupakan musim keempat Liga Indonesia. Sayang. Ligina IV resmi dihentikan 25 Mei 1998, imbas dari kondisi politik dan perekonomian saat itu. Atau lebih dikenal dengan kerusuhan Mei ’98.
Total sudah dijalankan 234 laga dari rencana 317 partai yang akan dimainkan. Ligina IV diikuti 31 tim yang terbagi tiga wilayah yakni 10 tim di Wilayah Barat, 11 tim di Wilayah Tengah dan 10 tim Wilayah Timur. Bandung Raya sebagai runner up tahun lalu tidak mengikuti kompetisi dikarenakan krisis keuangan.
Saat kompetisi dihentikan, Wilayah Barat dipimpin Persebaya Surabaya dengan 28 poin, diikuti Persija Jakarta (27), ketiga Persiraja Banda Aceh (26), keempat Persita Tangerang (24).
Wilayah Tengah PSMS Medan di puncak klasemen dengan 31 poin, Pelita Jaya (27), Persikota Tangerang (27) dan keempat Barito Putra (24).
Wilayah Timur dipimpin PSM Makassar 30 poin, kedua Persma Manado (24), Gelora Dewata (23) dan keempat, Persisam Putra Samarinda (22).
Top skor sementara saat itu adalah Kurniawan Dwi Julianto (Pelita Bakrie) dengan koleksi 20 gol.
Ligina V
Divisi Utama Liga Indonesia 1998-1999 adalah musim kelima. Ligina V diikuti 28 tim dan terbagi tiga divisi.
Divisi Barat terdiri dari Grup-1 dan Grup-2. Grup-1 adalah PSMS Medan (20 poin), Semen Padang (18), PSDS Deli Serdang (16), Medan Jaya (11), PSP Padang (8), Persiraja Banda Aceh (4). Grup-2 yakni Persija Jakarta (15 poin), Petrokimia Putra (13), Persib Bandung (10), PSBL Bandar Lampung (7), Persita Tangerang (7).
Divisi Tengah terdiri Grup-3 dan Grup-4. Grup-3 adalah Persikota Tangerang (20 poin), Pelita Bakrie (20), Arema Malang (15), Persikab Bandung (10), PSIM Mataram (8), Persikabo Bogor (6). Grup-4 terdiri Persebaya Surabaya (17 poin), PSIS Semarang (11), Barito Putra (10), Persema Malang (9), Gelora Dewata (8).
Divisi Timur hanya ada satu grup yakni Grup-5 terdiri Pupuk Kaltim (17 poin), PSM Makassar (16), Persma Manado (16), Persisam Putra Samarinda (12), Persipura Jayapura (12), Persiba Balikpapan (12).
Dua tim teratas masing-masing grup berhak melaju ke babak 10 besar. Babak 10 besar dibagi dua grup, dan dua tim masing-masing grup melaju ke babak semifinal yang dilanjutkan babak final.
Pada Ligina V, PSIS keluar sebagai juara setelah mengalahkan Persebaya Surabaya di partai final dengan skor 1-0 yang berlangsung di Manado, 9 April 2009. Gol tunggal dicetak Tugiyo duamenit sebelum laga berakhir.
Pada Ligina V, Sunan Ali (PSIS Semarang) dinobatkan sebagai pemain terbaik.
Saat Liga Indonesia bergulir, juga banyak menciptakan pemain-pemain terbaik di posisinya, dan tentu saja juga diramaikan oleh aksi pemain-pemain asing top dunia, yang direkrut oleh Tim besar.
Namun Ada satu sosok penyerang yang sangat popular waktu itu, yakni Tugiyo, "Maradona" dari Purwodadi