Kanker darah yang menyerang tubuh Ani Yudhoyono berbeda dengan kanker darah pada umumnya. Sel-sel kanker berkembang sangat cepat.
newsantvklik.com- Tim Dokter National University Hospital terus berupaya melumpuhkan kanker yang menyerang tubuh Ani Yudhoyono, sejak sepakan terakhir dirawat di Rumas Sakit tersebut.
Menurut para dokter, sebagaimana diceritakan SBY kepada fungsionaris Partai Demokrat Amal Al Ghozali, kanker darah yang menyerang tubuh Ibu Ani, jenisnya berbeda dengan kanker darah yang lain.
"Maka metode penanganannya juga berbeda. Meski demikian, NUH Singapore berpengalaman banyak mengenai berbagai jenis kanker darah," kata SBY yang diceritakan kembali Amal dalam akunnya @Amal_Alghozali.
Amal sendiri hari ini bersama mantan Wamenlu Dino Patti Djalal menjenguk Ani Yudhoyono di Singapura.
Menurut SBY, kanker yang menyerang sel darah tersebut perkembangannya sangat cepat.
"Setelah observasi lebih sepekan, sekarang ini masuk hari ke-3 penanganan. Ada beberapa dokter ahli yang terlibat dalam tim yang dibentuk untuk menangani Ibu Ani," katanya.
Menurut dokter, ada dua masalah yang dihadapi mantan Ibu Negara tersebut. Pertama, serangan kanker pada sel darah yang sangat cepat. Kedua, “pabrik" yang memproduksi darah di tubuh tidak bekerja sesuai “tugasnya”.
"Penanganan kedua masalah ini tidak bisa bersamaan," kata SBY kepada Amal.
Saat ini Tim dokter memprioritaskan pengendalian serangan kanker pada darah. "Hari ini adalah hari ketiga. Semoga pengendalian ini berjalan efektif dalam waktu yang relatif “cepat”. Setelah kondisi baik, beberapa bulan berikutnya adalah tahapan penanganan “pabrik” darah dalam tubuh," kata Amal Al Ghojali.
Berapa lama proses penanganan dan pengendalian kanker akan dilakukan? Seberapa besar peluangnya? "Tentu hanya dokter yang bisa menjelaskan. Yang pasti saat ini sedang akan dilakukan pencarian darah yang cocok untuk program ini. Diutamakan dari keluarga kandung/sedarah, keluarga dekat dan keluarga besar."
Meskipun dari keluarga dekat, namun darah tersebut belum tentu ada yang cocok. Menurut dokter, dalam banyak kasus, bantuan darah yang cocok sesuai program pengendalian serangan kanker, justeru datang dari orang-orang di benua lain.
"Menurut Pak SBY, Ibu Ani tetap semangat dan membutuhkan dukungan dari keluarga dan teman-teman semua agar terus kuat berjuang melawan kancer ini. Dokter menyarankan, kondisi psikologis pasien harus dijaga. Tidak boleh merasa sendiri dan terisolir," kata Amal.
Untuk itulah SBY 24 jam menemani bersama putranya Agus Harimurti Yudhoyono dan isterinya Annisa, serta Edhie Baskoro Yudhoyono dan Aliya, bergantian berjaga di rumah sakit siang dan malam.
"Keluarga besar SBY ini memang sangat kompak. Mereka terus berusaha membuat ibu Ani tetap bersemangat dalam serangan kancer," kata Amal.
Baca Juga :