Ratusan Imigran Bangladesh Disekap di Sebuah Ruko di Medan

Ratusan Imigran Bangladesh Disekap di Sebuah Ruko di Medan
Ratusan Imigran Bangladesh Disekap di Sebuah Ruko di Medan (Foto : )
Diduga menjadi korban perdagangan manusia, ratusan imigran gelap asal Bangladesh dievakuasi warga dari sebuah Ruko di Kota Medan
. newsplus.antvklik.com - Sebuah rumah toko (ruko) di Jalan Pantai Barat, Kecamatan Medan Helvetia, Medan, Sumatera Utara, Rabu (6/2/2019), digerebek warga karena diduga telah menyekap ratusan imigran asal Bangladesh.Keberadaan para Imigran yang diduga korban perdagangan manusia atau human trafficking, diketahui warga saat mendengar suara ribut-ribut.Dengan bahasa isyarat, mereka meminta tolong kepada masyarakat agar dibebaskan dari dalam ruko tersebut.Temuan warga tersebut dilaporkan kepada kepala lingkungan setempat, dan selanjutnyaya menindaklanjuti dengan mendatangi ruko yang dimaksud.Penjaga ruko sempat menutupi keberadaan para imigran, namun saat warga berhasil membuka pintu ruko, ratusan imigran ditemukan dalam keadaan kelaparan, lemas kekurangan oksigen dan cairan.Selanjutnya warga mengadukan ke polisi dan langsung mendatangi lokasi dan memeriksanya.Penjaga ruko tidak dapat menunjukkan dokumen keimigrasian dan ijin penyaluran tenaga kerja, bahkan satu di antara penjaga ruko kabur, ketika ditanya warga.Hasil interogasi polisi diketahui, ratusan imigran asal Bangladesh tersebut sudah berada di Indonesia sejak 4 bulan lalu. Mereka tiba dengan menggunakan jalur laut, melalui Batam dan Bali.Menurut Hasan, seorang imigran, dirinya membayar sejumlah uang dalam bentuk mata uang Ringgit dan Rupiah kepada seorang agen, dengan iming-iming akan mendapat pekerjaan begitu tiba di Indonesia.Namun kenyataannya, tertipu dan nyaris terlantar karena tidak mendapat jatah makan dan minum.Untuk pengusutan lebih lanjut, ratusan imigran dievakuasi polisi ke Markas Kepolisian Resort Kota Besar Medan dengan menggunakan mobil truk petugas.Sementara dua penjaga ruko, diperiksa secara intensif oleh penyidik Mapolrestabes Medan.
(Joko Irawan | Medan)