Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, mendatangi lokasi dua makam yang dipindahkan pada Sabtu 12 Januari 2019 gegara beda pilihan politik. Tindakan ini hingga kini masih menjadi perbincangan masyarakat.
Newsplus.antvklik.com- Pembongkaran dua makam di Desa Toto Selatan, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, yang diduga akibat berbeda dukungan di pemilihan legislatif, menjadi viral di media sosial dan menjadi buah bibir masyarakat.Makam almarhum Masri Dunggio dan almarhumah Siti Aiysa Hamsa telah dipindahkan pada Sabtu siang tidak jauh dari lokasi awal pemakaman. Pemindahan ini menarik simpatik dari sejumlah masyarakat maupun Pemerintah Provinsi Gorontalo.Merasa prihatin dengan kejadian tersebut, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie datang berziarah di dua makam warga dibongkar dan dipindahkan di Desa Toto Selatan, Kecamatan Kabila,Kabupaten Bone Bolango.Di hadapan Gubernur Gorontalo pemilik makam menceritakan duduk permasalahan mengapa makam dibongkar itu.Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mencari tahu duduk persoalan yang sebenarnya sehingga kabar tentang pemindahan dua makam sudah viral. “Permasalahan ini tidak lagi dibesar-besarkan, masalah keluarga seharusnya diselesaikan secara kekeluargaan sehingga tidak merugikan orang lain,”kata Rusli Habibie.Menurut perwakilan keluarga yang kuburannya dibongkar, Abdul Salam Pomontolo, pemilik tanah, Awano, sudah memperingatkan soal pembongkaran makam. Pembongkaran akan dilakukan bila tak mau mendukung ipar pemilik tanah menjadi caleg DPRD.Peristiwa tragis ini membuat pihak keluarga pemilik kuburan menangis histeris saat proses pembongkaran. Diketahui, dua kuburan yang dibongkar adalah makam pasangan suami istri bernama Masri Dunggio dan Siti Aisah Hamsah.Sementara Awano marah karena keluarga almarhum Masri dan Siti, tidak memilih saudaranya yang maju sebagai caleg DPRD Kabupaten Bone Bolango dari Partai Nasdem.Dengan pembongkaran ini maka dua kuburan yang sudah berusia empat tahun itu terpaksa dipindahkan ke Dusun Satu, Desa Toto Selatan, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango.Terkait hal ini, pemerintah desa sudah mencoba melakukan mediasi kepada dua keluarga tersebut. Namun, pihak pemilik tanah tetap bersikeras agar dua makam dibongkar. Selain itu, peristiwa ini memicu akses jalan ke rumah keluarga pemilik makam ditutup. Laporan: Kadek Sugiarta dari Gorontalo
Baca Juga :