Kurang Dari 24 Jam, Polisi Bekuk 3 Pelaku Tawuran Pembacok Gymnastiar

Kurang Dari 24 Jam, Polisi Bekuk 3 Pelaku Tawuran Pembacok Gymnastiar
Kurang Dari 24 Jam, Polisi Bekuk 3 Pelaku Tawuran Pembacok Gymnastiar (Foto : )
Newsplus.antvklik.com
- Kurang dari 24 jam, Satreskrim Polsek Limo berhasil membekuk 3 pelaku tawuran yang menewaskan Gymnastiar (17),  pada aksi tawuran di Jalan Raya Gandul, Cinere, Jakarta Selatan, Jumat (21/12)  dini hari.Ketiga pelaku berinisial DK (19), BG (14) dan MH (16). Mereka merupakan anggota Geng Biih 26 dan dibekuk pada pagi harinya saat berada di rumahnya masing – masing yang berjarak tak jauh dari lokasi kejadian. Ironisnya, 2 pelaku masih di bawah umur dan berstatus pelajar.Dari tangan pelaku, polisi mengamankan 2 clurit dan 2 parang yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban. Para pelaku mengakui perbuatannya menghabisi nyawa Gymnastiar, lantaran emosi, mendengar kabar bahwa Geng Golder Gandul (korban menjadi anggotanya) hendak menyerang kampung mereka tanpa alasan yang jelas.“Kita pas lagi nongkrong di warkop dikasih tahu kalo Geng Golder Gandul itu live di Instagram, nantangin kita, katanya mau kandangin (mengacak – ngacak) kampungan kita. Saya panaslah. Terlebih pelaku yang lewat melempar petasan dan mengenai salah satu mobil yang parkir di pinggir jalan. Saya langsung pulang ngambil parang, terus kita majuin, terus si korban jatuh, saya bacok 2 kali di kakinya. Mereka rame banget, ada kali 30-an orang pakai motor semua,” kata DK, salah satu pelaku.Kepala Kepolisian Resort Kota Depok, Kombes Didik Sugiarto, menyayangkan terjadinya aksi tawuran antar kelompok remaja ini, sehingga mengakibatkan 1 nyawa melayang.“Dua kelompok ini dari daerah yang sama, hanya bersebelahan. Mereka tawuran dipicu karena kesalahpahaman antara masing-masing kelompok, beberapa hari yang lalu. Kita akan terapkan Pasal 358 KUHP terhadap seluruh orang yang terlibat tawuran. Meskipun cuma ikut–ikut bergerombol, tetap kita kenakan pasal tersebut. Ancamannya nggak main–main, sampai 2 tahun penjara,” jelas Didik.Ia menghimbahu kepada para pelajar untuk mengisi hari liburnya dengan kegiatan bermanfaat.“Kalau dari kepolisian, kita bersama
stakeholder  lain akan banyak berada di lapangan, terutama titik tempat anak-anak berkumpul. Ketika ada langkah sosialisasi preventif sudah maksimal, tapi masih terjadi, kita akan tegas dan konsisten,” tandasnya.Gymnastiar (17) remaja putus sekolah, warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, meninggal dunia usai terlibat tawuran yang terjadi semalam, Kamis (20/12