Lion Air menegaskan proses pencarian dan evakuasi (search and rescue/ SAR) penumpang serta kru dari JT-610 masih terus berlangsung.
"Upaya pencarian lanjutan tersebut merupakan bentuk komitmen Lion Air dan berdasarkan permintaan dari pihak keluarga,"kata Danang Mandala Prihantoro, Coorporate Communications Strategic Lion Air dalam keterangan persnya yang diterima Antv.
Untuk lebih komprehensif Lion Air mendatangkan kapal canggih dalam proses pencarian jenazah penumpang maupun kru penerbangan JT-610.
"Dalam hal ini apabila ditemukan maka akan diambil dan diserahkan kepada Badan SAR Nasional (BASARNAS) guna tindakan selanjutnya sesuai prosedur," katanya.
Proses pencarian juga dilakukan terhadap kotak hitam yaitu alat perekam suara di ruang kemudi pilot (Cockpit Voice Recorder/ CVR).
Menurut Danang, dalam proses pencarian kembali, Lion Air menunjuk perusahaan swasta profesional asal negara Belanda dengan menggunakan kapal laut MPV Everest.
"Biaya proses pencarian kembali mencapai Rp 38 miliar rupiah,"katanya. Proses pencarian akan difokuskan berdasarkan pemetaan terakhir area koordinat jatuhnya penerbangan JT-610 dengan waktu operasional 10 hari berturut-turut, pada Desember 2018.