Pencarian CVR JT-610, KNKT Butuh Rangkaian Alat Canggih dari Luar Negeri

nurcahyo utomo
nurcahyo utomo (Foto : )
newsplus.antvklik.com
- Upaya pencarian Cockpit Voice Recorder (CVR) yang merupakan bagian penting dari black box milik Lion Air Jt-610 yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10) masih terus dilakukan."Pencarian Cockpit Voice Recorder masih akan terus dilakukan," kata Nurcahyo Utomo, Kepala Subkomite Penerbangan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) kepada wartawan.Meski pencarian CVR JT-610 sudah menggunakan sejumlah peralatan canggih seperti Ping Detector , upaya ini masih belum membuahkan hasil maksimal.Nurcahyo menyebut KNKT masih membutuhkan tambahan peralatan canggih berupa kapal yang dilengkapi kemampuan bertahan pada satu koordinat tanpa bantuan jangkar, serta kapal yang memiliki crane besar yang mampu mengangkat benda berdimensi besar dan berbobot besar.Selain itu, KNKT juga membutuhkan perlengkapan selam dan personil penyelam yang memiliki kemampuan menyelam cukup lama serta penyedot lumpu untuk memindahkan lumpur dari lokasi pencarian, agar seluruh material ataupun body part yang masih tertimbun lumpur dapat dievakuasi."Saat ini kita sedang mencari kapal yang sesuai. Kita btuuh kapal yang punya
crane dengan daya angkat yang cukup. Kita butuh alat selam, yang penyelamnya bisa lama di dalam air. Kita butuh alat sedot lumpur sehingga lumpur sekita lokasi bisa kita pindahkan, berharap apa yang selama ini tertimbun akan terlihat, terakhir kita butuh kapal yang bisa berhenti disatu titik tidak bergeser tanpa jangkar karena didekat lokasi kecelakaan ini ada pipa bahan bakar milik pertamina, kalau pakai jangkar khawatir akan merusak pipa" tambah Nurcahyo.Rangkaian peralatan canggih tersebut sedang diupayakan untuk didatangkan. Sedangkan kapal yang mampu bertahan disatu koordinat milik Singapura, dalam waktu dekat akan memperkuar pencarian.Terkait keterlibatan negara asing, Nurcahyo menegaskan pihaknya sangat terbuka terhadap bantuan asing yang memang memiliki kompetensi dan berkah terlibat dalam proses pencarian.Seperti halnya keterlibatan Amerika Serikat, selaku negara asal perusahaan Boeing yang memang memiliki kewajiban untuk terlibat.Laporan Frendy Primadana dari Pangkal Pinang