Lion Air JT 610 Hancur Saat Membentur Air

M Syaugi
M Syaugi (Foto : )

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono menduga pesawat Lion Air Jt 610 hancur saat jatuh membentur permukaan air di Perairan Tanjung Pakis, Krawang Jawa Barat.

“Berdasarkan temuan mesin pesawat yang rusak di dalam baling-baling diduga pesawat memang hancur saat membentur permukaan air,” kata Soerjanto Tjahjono dalam konfrensi pers proses Evakuasi Lion Air JT 610 bersama Basarnas, TNI, Kementrian Perhubungan, KNKT, DVI Polri dan Jasa Raharja,di Hotel Ibis Cawang Jakarta.

“Beberapa komponen dalam mesin pesawat memperlihatkan rusaknya komponen karena menyedot air dengan kecepatan tinggi, selain itu serpihan pesawat yang ditemukan tidak jauh satu sama lain sehingga menguatkan dugaan Lion Air rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh dan membentur permukaan air.”

Menurut Ketua KNKT, kecil kemungkinan pesawat tersebut meledak di udara."Kemungkinan pesawat pecah saat bersentuhan dengan air. Menyentuh air dalam keadaan utuh.

Bukan meledak di udara. Mesin high RPM saat menyentuh air. Ditandai dengan rusaknya komponen dalam mesin," ucapnya. Sementara itu Ketua Basarnas Marsekal Madya TNI  M.Syaugi,tampak emosional menanggapi pertanyaan dan pernyataan keluarga korban kecelakaan Lion Air JT 610.

Syaugi menitikan air mata mendengar harapan para keluarga korban yang hingga hari ke-8 bum mendapat titik terang tentang keberadaan jasad keluarganya.

“Kami memahami bahwa kami bukan manusia super,bukan manusia yang sempurna. Kami tetap berusaha sekuat tenaga, dengan apa yang kami miliki.

Kami yakin bisa mengevakuasi seluruh korban," kata Marsekal Madya TNI M.Syaugi-Ketua Basarnas.