www.antvklik.com - Sejumlah pengungsi gempa dan tsunami di Palu,Sulawesi Tengah masih kekurangan tempat shalat berjamaah lima waktu. Pasalnya masjid di lokasi pengungsian mengalami kerusakan berat, sehingga tidak bisa digunakan lagi.Ribuan pengungsi di halaman Masjid Agung Kota Palu, Sulawesi Tengah, masih membutuhkan tambahan masjid darurat atau tempat shalat berjamaah lima waktu. Kondisi saat ini, para jamaah harus antri untuk mengerjakan shalat, karena masjid darurat tidak bisa sekaligus menampung para jamaah.Sebahagian jamaah berada di luar, di trotoar jalan, beralaskan sejadah mereka, sementara yang lainya shalat di tenda pengungsian mereka masing-masing agar tidak ketinggalan. Terlebih lagi, bagi kaum hawa, hanya sedikit terlihat karena, tempat yang sempit sehingga mengalah dan secara bergantian shalat. Selain itu para pengungsi terutama kaum hawa masih membutuhkan perlengkapan shalat, seperti mukenah dan sajadah.Jumlah pengungsi yang membutuhkan sarana untuk beribadah ini mencapai ribuan orang. Sementara untuk Masjid Agung sendiri yang berlantai dua juga mengami kerusakan berat. Keretakan berada didalam serta diluar bangunan, bahkan sebagian ada yang roboh, baik di badan masjid maupun di bagian menara.Sejumalah jamaah tidak mau mengambil resiko untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diiginkan.“Untuk kebutuhan mendesak, seperti logistik masih tersedia, namun para pengungsi membutuhkan tempat shalat, karena di musallah atau di masjid darurat membutuhkan tambahan, karena hanya tertampung beberpa orang saja.Semtara yang lainya terpaksa memakai tenda. Untuk pengungsi sendiri, terutama kaum hawa, masih membutuhkan perlengkapan shalat sperti mukena dan sajadah, “ ujar salah satu relawan, bernama Canra. Laporan Firman Asdar dari Palu, Sulawesi Tengah.
Baca Juga :