Satu persatu media cetak gulung tikar. Yang terakhir adalah Tabloid Bola, salah satu media olahraga legendaris yang banyak berjasa menjadi saksi atas sejarah olahraga di Indonesia.
Managing Editor Tabloid Bola, Firzie A. Idris dalam akun twitternya @firzieidris mengkorformasi pamitnya Tabloid Bola dari jagat media cetak Indonesia," Berhubung sudah banyak yang nanya.
Dua terbitan terakhir @TabloidBOLA adalah Jumat (19/10) dan Selasa (23/10) di mana edisi terakhir merupakan publikasi pamitan kami. @BolaSportcom tetap bertahan dalam perannya sebagai situs olahraga Kompas Gramedia,"katanya.
Tabloid Bola adalah pernah menjadi media olahraga terbesar di tanah air. Semula, tabloid ini adalah suplemen dari Harian Kompas. Bola awalnya terbit sebagai sisipan harian Kompas pada 3 Maret 1984.
Empat tahun kemudian mulai diterbitkan terpisah. Hingga tahun 1997, Bola hanya diterbitkan sekali seminggu, yaitu pada hari Jumat. Tabloid Bola mempunyai fokus pada berita-berita sepak bola dan sering mengirimkan wartawannya untuk meliput ajang-ajang olahraga di luar negeri, termasuk Piala Dunia FIFA.
Nama-nama legenda wartawan olahraga Indonesia lahir dari media ini diantaranya Sumohadi Marsis, ian Situmorang, MN Nigara sampai Hardimen Koto. Dua nama terakhir ini lalu mendirikan Tabloid GO, yang sempat berkibar di era pertengahan tahun 1990-an bahkan sempat mengalahkan Bola.
Kepergian edisi cetak Tabloid Bola mengimbulkan banyak kesedihan bagi pembacanya. Cahyo Nugroho,penggemar Bola mengaku sedih baca twit ini. "Saya sdh baca Bola sejak masih sisipan koran Kompas setiap Jumat.