www.antvklik.com
- Sebagian Gedung Rumah Sakit Anutapura Palu di Kota Palu ambruk setelah dihantam gempa yang terjadi pada Jumat (28/09/2018) lalu. Ditambah sebagian gedung yang kondisinya retak-retak dan kerap ada gempa susulan membuat sebagian pasien yang trauma enggan dirawat didalam gedung.Seperti yang terlihat pada hari Kamis (11/10) Keadaan pasien menjadi semakin memprihatinkan ketika hujan datang, terpaan angin dan air hujan membuat pasien kedinginan.Seorang pasien patah tulang bernama Nurhayati (53), korban gempa perumnas Balaroa, yang sudah berada dirumah sakit sejak awal musibah gempa, memilih untuk dirawat diluar gedung karena trauma."Patah tulang, mulai awal musibah. Saya sendiri punya mau. Ngga berani masuk dalam, trauma. Goyang sedikit saja begini, trauma saya pak. Iya ngga apa-apa, lebih baik diluar daripada didalam,' ujar Nurhayati.Air mata Nurhayati mengucur deras saat ditanya mengenai keadaan keluarganya yang turut menjadi korban gempa. Ia mengaku keluarganya meninggal semua meninggalkan dirinya seorang.Lebih lanjut, Nurhayati juga tidak mengetahui kondisi anaknya. Ia pun bingung ingin pulang kemana, karena rumahnya telah hancur."Ndak ada, saya tidak tau dimana, ngga taulah gimana, hancur ndak ada sudah, dijalan seruni, Balaroa. Tinggal saya sendiri, saya tiga saudara meninggal semua sudah" tambahnya.Sekedar informasi, penanganan medis para korban gempa dan tsunami di RS Anutapura Palu turut dibantu oleh dari relawan dari jepang dan relawan dari berbagai provinsi.Laporan Shandi March dari Palu, Sulawesi Tengah
Baca Juga :