www.antvklik.com- Dirjen Lembaga Pemasyarakatan menyebutkan ada 1.096 narapidana yang kabur atau melarikan diri pasca gempa 7,4 SR dan tsunami setinggi 2,5 meter, yang melanda di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, “Para Napi di Palu dan Donggala memanfaatkan kejadiaan itu untuk melarikan diri hingga saat ini belum di ketahui keberadaaannya,”kata Sri Puguh Budi Utami , Direktur Jenderal Permasyarakatan Kementrian Hukum dan HAM.Sri Puguh Budi Utami di Batam mengatakan, pasca terjadinya gempa bumi ber skala 7,4 SR dan tsunami 1.5 meter, dari ribuan Napi di Palu dan Donggala melarikan diri atau kabur, ada beberapa sebagian yang sudah melaporkan diri keberadaannya atau kembali , “ Dari hasil pendataan yang telah melaporkan diri ada sekitar , kurang lebih 360-an napi ,dan yang masih ada di di dalam atau lapas ,”katanya.Namun 1.096 Napi di Palu dan Donggala hingga saat ini belum diketahui keberadaannya . Kementrian Hukum dan HAM memberi kesempatan dan mengimbau kepada ribuan narapidana tersebut untuk segera melaporkan diri dan kembali , ke lembaga lembaga permasyarakat masing masing, “ Kami minta segera melapor sebelum petugas menangkap kembali.”Diakui Dirjen, layanan dasar yang ada di tiap tiap lembaga permasyarakatan yang ada Di Kota Palu Dan Donggala, belum bisa normal seperti listrik dan air yang masih belum masuk , “Selain itu untuk kebutuhan makan para Napi di Palu dan Donggala belum bisa di penuhi, karena penyedia barang pokok mereka belum mampu menyalurkannya setiap hari,”kata Dirjen.Dirjen Lapas telah mengusulkan anggaran untuk membangun kembali Lapas yang telah hancur akibat gempa dan tsunami itu, “Namun masih menunggu , untuk proses sendiri sudah berjalan , tinggal berjuang apakah masih ada sisa anggaran untuk perbaikan.”
Laporan Alboin dari Batam Kepulauan Riau
Baca Juga :