Pemandangan mengerikan terpampang di depan mata, saat kami tiba di kawasan Balaroa, yang terletak di Kecamatan Palu Barat, Palu , Sulawesi Tengah.
Lima hari pasca gempa 7,4 SR disusul tsunami serta likuifaksi ( pergerakan tanah) yang melanda Palu dan sekitarnya, Jumat, 28 September 2018 lalu.
Bencana itu juga “menenggelamkan” sekitar 700 rumah di kawasan Balaroa dalam radius 1 kilometer. Kondisinya sangat sepi. Kami tidak menemukan seorang pun yang sedang berada di kawasan ini.Balaroa bak kampung yang mati. Sejauh mata memandang, semua terlihat berantakan.
Baca Juga :