Badan Geologi Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) segera melakukan pengeboran sumur di sejumlah lokasi gempa dan tsunami di Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesei Tengah, untuk menyediakan sarana air bersih yang merupakan kebutuhan mendesak bagi para korban.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudy Suhendar mengatakan pihaknya akan membangun sarana air bersih yang baru, disamping mengaktifkan kembali sarana air bersih yang sudah ada.
"Tim Tanggap Darurat Badan Geologi sudah dilokasi bencana sejak hari Sabtu (29/9) lalu. Selain memetakan lokasi bencana, tim juga akan membangun sarana air bersih di lokasi-lokasi pengungsian dan rumah sakit," ujarnya. Dijelaskan Rudy, para pekerja pemboran sumur air bersih, sudah dalam perjalanan dari Mamuju menuju Palu.
Diharapkan dalam waktu tiga hari mendatang, sudah mulai melakukan pemboran di lokasi-lokasi yang sudah ditentukan. "Badan Geologi menyiapkan 4 tim untuk melakukan pemboran, 2 tim sudah dalam perjalanan ke lokasi bencana dan 2 tim lagi, hari ini berangkat dari Bandung, dengan membawa peralatan, menuju Palu, katanya.
Diperkirakan saat ini kebutuhan sarana air bersih di sentra-sentra pengungsian dan rumah sakit di daerah terdampak, Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi berjumlah 25 unit sumur bor baru dan mengaktifkan 4 unit sumur bor yang sebelumnya telah dibangun oleh Badan Geologi Kementerian ESDM, namun mengalami kerusakan akibat gempa.
"Tim Tanggap Darurat Badan Geologi akan bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam melaksanakan kegiatannya agar tidak terjadi tumpang tindih. Harus ada komando dari satgasnya untuk pelaksanaannya," jelas Rudy.
"Saya sudah memerintahkan kepada tim yang bekerja disana untuk menyelesaikan sumur bor ini jangan terlampau lama sehingga kebutuhan air bersih para pengungsi dapat terpenuhi," pungkas Rudy.