Evakuasi Korban Gempa Palu dan Distribusi Bantuan Akan Dilakukan Lewat Laut

Evakuasi Korban Gempa
Evakuasi Korban Gempa (Foto : )
www.antvklik.com- Untuk mempermudah kelancaran transportasi pasca gempa yang mengguncang Kabupaten Donggala dan kota Palu, Sulawesi Tengah, berbagai upaya dilakukan baik melalui jalur darat, udara dan jalur laut dalam mempermudah distribusi logistik dan evakuasi terhadap korban gempa Palu. Pelabuhan Pantaloan Kota Palu, rencanananya akan dioperasikan untuk mengangkut berbagai kebutuhan emergency melalui jalur laut.Gempa bumi yang disusul tsunami beberapa hari kemarin, juga berdampak pada kerusakan Pelabuhan Pantaloan Kota Palu, dan Pelabuhan Kawasan Donggala, Sulawesi Tengah.Kedua pelabuhan itu mengalami kerusakan yang cukup parah. Quay crane atau kran peti kemas di pelabuhan pantoloan roboh saat insiden nahas itu terjadi, sehingga layanan pelabuhan sebagai alat transportasi melalui jalur laut sempat dihentikan.Tidak hanya pada beberapa bagian dermaga yang mengalami kerusakan, akan tetapi tsunami juga membuat kapal KM Sabuk Nusantara 39 yang saat itu tengah bersandar di pelabuhan terlempar dan terbawa arus sejauh 70 meter, akibat tsunami menerjang wilayah itu.Pelabuhan Pentoloan Kota Palu, yang rencananya di operasionalkan hari ini. telah menyiapkan tiga posko untuk mengangkut barang yang akan dilalui kapal laut. Posko itu meliputi Makassar. Kalimantan Balik Papan Dan Posko Bitung Manado, yang akan digunakan sebagai jalur menuju Pelabuhan Pantoloang, Kota Palu.“ Kami memiliki dua pelabuhan, satu Pelabuhan Pantoloan Kota Palu, dan Pelabuhan Kawasan Donggala. Sementara masih dalam assetment kondisi dermaga, jadi tim teknis akan berangkat hari ini untuk melihat kondisi dermaga. Karena kami akan nyatakan hari ini bisa dioperasikan. Dermaga ini sangat diperlukan karena merupakan pusat distribusi Sisi depan dermaga masih bisa digunakan sandaran kapal. Kapal yang kami butuhkan adalah kapal evakuasi dan kapal membawa sembako. Siang ini kami sudah bisa nyatakan resmi agar bisa digunakan,”kata Farid Padang, Dirut PT Pelindo IV Makassar.
Dermaga Pantoloan Kota Palu ini, sebelumnya digunakan untuk melayani kapal pertanian dan penumpang rute Surabaya, Makassar, Jakarta, dan Bitung, dengan panjang dermaga 420 meter. dimana 250 meter terdiri dari 100 meter untuk cargo dan 150 untuk penumpang. serta sisanya 170 meter untuk peti kemas.Meski guncangan gempa dengan kekuatan 7,7 skala ritcher dan tsunami menghantam beberapa wilayah di kabupaten Donggala dan kota Palu, namun dermaga Pantoloang tidak mengalami kerusakan secara menyeluruh, sehingga petugas berupaya melakukan pembersihan dermaga untuk untuk pelayanan kapal evakuasi dan logistik kepada korban gempa bumi.Sebelumnya diberitakan, Posko bantuan Gempa Palu Di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar Sulawesi Selatan, tampak dipenuhi masyarakat yang hendak ke Palu, Sulawesi Tengah, Minggu siang.Semenjak Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu ditutup untuk penerbangan pesawat komersil, karena bandara tersebut mengalami kerusakan akibat gempa dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala Sulawesi Tengah kemarin, banyak masyarakat yang mengambil alternatif menumpang pesawat hercules TNI Angkatan Udara, di Makassar Sulawesi Selatan.Ratusan orang mengantri untuk menumpang pesawat hercules, yang tidak ada kepastian jadwal penerbangannya, baik keluarga korban gempa Palu, relawan, maupun wartawan tampak sulit mendapatkan akses ini.Tak jarang, diantara mereka sudah menunggu sejak malam, namun hingga siang belum juga diberangkatkan ke Palu, sehingga banyak keluarga korban Gempa Palu yang protes dengan marah-marah kepada petugas posko. Bahkan, ada pula yang sampai pingsan kelelahan diterpa panasnya sinar matahari, saat menunggu prnerbangan hercules yang tidak pasti ini.Laporan Asis Hamid, Limystina Novatra, Achmad Junaidi, Yudhi Sinaga dari Makassar Sulawesi Selatan.