Gempa 7,4 skala richter di Donggala , pagar rutan Rondomayang di Kabupaten pasangkayu, Sulawesi Barat roboh. Pagar roboh menimpa minibus milik pegawai rutan. Sementara petugas polisi disiagakan untuk mencegah kaburnya para napi dari dalam rutan.Hampir seluruh bagian pagar rutan roboh. Minibus petugas yang tertimpa runtuhan pagar ringsek. Mobil petugas tersebut dievakuasi secara manual.Untuk mengantisipasi kaburnya para napi, petugas rutan langsung meminta bantuan polisi.Dampak gempa sangat terasa di Pasangkayu yang berbatasan langsung dengan Donggala. Selain pagar rutan, bangunan pasar tradisional juga roboh.Sementara itu Kepala basarnas bersama Panglima TNI dan Kapolri telah mengunjungi lokasi gempa dan tsunami di Palu.[caption id="attachment_151597" align="alignnone" width="900"]
Usai Tinjau Gempa di Palu, Panglima TNI, Kapolri, Menkominfo, Kabasrnas tiba di Maros. Butuh Alat berat untuk evakuasi korban gempa di Palu dan Donggala[/caption]Kepala basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi menjelaskan, alat berat sangat dibutuhkan untuk mengevakuasi seluruh korban gempa yang masih tertimpa reruntuhan bangunan di Palu dan Donggala . Hingga saat ini tercatat 384 korban meninggal yang kini berada di rumah sakit Bhayangkara."Di sana cukup parah, yang diperlukan adalah alat berat karena banyak bangunan runtuh cukup besar dan kesulitan kita jika hanya menggunakan tenaga manusia" ungkapnya di bandara Sultan Hasanudin, Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu 29-9-2018Marsekal Syaugi menjelaskan, petugas yang ada di kantor SAR Palu sudah dikerahkan untuk membantu baik di kota Palu , Donggala dan Sigi. Laporan Gusni dan Asis Hamid
Pagar Rutan Roboh, Tahanan Dikhawatirkan Kabur
Sabtu, 29 September 2018 - 23:01 WIB