www.antvklik.com -
Nadia Shafianarahma, Sastrawan Muda Berprestasi Hingga Ke Germany. Pada umumnya anak kecil beraktifitas/menghabiskan waktu untuk bermain bersama sama teman sebaya, belajar, dan bermedia sosial.Berbeda dengan Nadia Shafianarahma, gadis belia asal Yogyakarta malah memilih terjun ke dunia sastra saat dirinya masih duduk di kelas 1 SD.Dara kelahiran Bantul, Yogyakarta tahun 2004 lebih suka menghabiskan waktu untuk membaca buku. Nadia terjun ke sastra bukan tanpa sebab, dia tertarik karena melihat sang kakak yang memulai lebih dulu menjadi penulis.Puteri kedua dari pasangan Nurul Huda dan Siti Jumaroh tumbuh sebagai penulis dari kebiasaannya mendengar cerita yang dibacakan oleh orangtuanya sejak bayi.Ketika usianya menginjak 4 tahun, Nadia mulai belajar menulis cerita pendek. Cerita - cerita pendeknya oleh sang ayah dikirimkan ke koran lokal di Yogyakarta. Semakin besar, kemampuan nadia semakin meningkat. Bahkan kemampuannya membuat ibunya khawatir. Pasalnya, Nadia sering menulis hingga larut malam.4 tahun kemudian, cerita cerita pendek yang ditulisnya diterbitkan ke dalam sebuah buku berjudul "Si Hati Putih", buku yang membuatnya terkenal. Dari situ, Nadia sering ikut kompetisi penulis cilik.Ternyata perjuangannya tidak sia sia, pada tahun 2015 Nadia berhasil menjadi delegasi Indonesia pada pameran buku di Frankfurt, Germany. Saat itu usia Nadia baru 11 tahun, dia berkempatan mengenalkan karyanya Si Hati Putih, yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris menjadi The Boy With The Pure Heart di FBF/ Frankfurt Book Fair, Germany.
Meski sudah menjadi sastrawan cilik terkenal, Nadia tidak tinggi hati. Dia pun mau berbagi tips bagi teman-teman sebayanya yang ingin menjadi penulis."Pertama kalian harus pede jangan takut karyanya dibaca orang, menulis sesuai yang kamu rasakan, menulis harus dengan hati, semangat terus, latihan terus, dan jangan lupa sering sering baca, karena dari baca kita bisa dapat banyak kosa-kata baru", ucap Nadia.Kini Nadia sudah kelas 1 SMP, karyanya sudah banyak yang terbit. Diantaranya, Si Hati Putih, My Life My Heaven, Pengalaman Meraih Bahagia, Salah Tangkap, dan Kakek Misterius. Sudah banyak prestasi dan penghargaan diraih, salah satunya dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada acara Anugerah Kebudayaan tahun 2018. Nugroho Dendy dan Wisnu Hutomo, Jakarta.
Baca Juga :