Dokter Susana Somali Sp.PK ditipu dan diperas komplotan mafia tanah. Awalnya, dokter yang telaten mengurus hewan yang ditelantarkan ini hanya punya utang 200 juta rupiah. Uang tersebut untuk biaya kuliah anaknya . Namun, Saat ingin melunasi utangnya, dokter Susana kaget bukan kepalang. Sebab, belum genap setahun, dokter spesialis Patologi Klinik ini harus membayar utangnya menjadi 12 miliar rupiah. Wow, 60 kali lipat atau 6000 % dari total uang yang diterimanya. Dokter Susana melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya.Uang 12 milyar untuk membayar utang 200 juta tersebut sejatinya untuk membayar rumah miliknya sendiri di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Ceritanya, dokter Susana dikenalkan rekannya kepada Steven, orang yang bisa meminjamkan uang dalam waktu cepat. Steven pun memberikan uang yang dibutuhkan dokter Susana. Syaratnya, sertifikat tanah milik dokter Susana sebagai jaminan.Setelah Sertifikat diberikan, Menurut dokter Susana, Arnorld mengajaknya berbisnis. Modalnya adalah sertifikat rumah dan tanah seluas 1300 meter di kawasan Kemang. Arnold mengaku akan mengeluarkan 1,1 miliar untuk mengubah nama sertifikat agar bisa diagunkan di bank. Dan uang 1,1 miliar tersebut menjadi beban utang tambahan sang dokter meski tidak pernah menerima uang tersebut. Terkena rayuan bombastis Ronald, dokter Susana pun hanya mengiyakan.Tak berapa kemudian, Arnold mengaku butuh tambahan modal sebesar 6 miliar rupiah. Kepada dokter Susana, Arnold mengaku punya teman yang bisa meminjamkan uang sebanyak itu. Arnold meminta tolong kepada Gunadi untuk memberi tambahan modal. Gunadi pun mentransfer uang tiga miliar rupiah . Namun bukan ke rekening dokter Susana, tetapi ke rekening istri Arnold.Sementara tambahan tiga miliar lagi, Dokter Susana mendapat pinjaman dari Bayu, kawan Melinda Dee. Nah, uang dari Bayu ini ditranfser ke rekening dokter Susan. Namun, hanya 500 juta uang yang diambil dan dibagikan kepada orang-orang yang mengenalkannya kepada Bayu. Menurut Susana, sisa uang 2,5 miliar ditransfer lagi kepada orang-orang yang disebut Arnorld dan kawan-kawan.Setelah mencium gelagat tidak beres, dokter Susana pun ingin menebus utangnya dan mengambil sertifikatnya. Susan pun mengajukan permohonan blokir Sertifikat tanahnya ke Kantor Pertahanan Jakarta Selatan. Saat butuh uang menebus sertfikatnya, Susan dipertemukan oleh Arnold dan kawan-kawan dengan pria bernama Steven. Steven pun menebus utang dokter Susana sebesar 6 miliar yang tak pernah dipakainya. Steven memberi batas waktu kepada susan untuk melunasi untuk mengambil sertifikatnya. Namun, saat ingin membayar pada tenggat waktu, Steven tak bisa dihubungi.Rupanya, Steven telah mengajukan perubahan nama pada sertifikat tanah. Padahal, status tanah tersebut tengah diblokir namun bisa berganti nama. Menurut Susana, surat pemberitahuan dari BPN Jaksel bahwa sertfifikatnya akan dibalik nama, datang terlambat. Saat ini sertifikat tersebut telah disita Polda Metro Jaya sebagai barang bukti atas laporan penipuan terhadap dokter Susan.Sebelum melapor ke polisi, Susan sempat diancam komplotan penipu. Mereka menjual nama perwira tinggi dan nama seorang bos Tempat Hiburan malam sebagai backing mereka. " P
ercuma Bu, lapor polisi, kita punya backing Polisi tingkat tinggi, "ungkap dokter Susana menirukan ancaman komplotan penipu tersebut, di Jakarta , Jumat (21-9-2018)Sementara Edi, kerabat dokter Susana yang aktif di Forum Korban Mafia Tanah (FKMTI) mengungkapkan, kasus ini merupakan modus mafia tanah gaya baru. Mereka memakai bank gelap yang mencari mangsa para pemiilik rumah di kawasan Kemang, Kebayoran baru, Pondok Indah dan daerah-daerah elit di kawasan Jakarta-Selatan. Komplotan ini juga punya jaringan di BPN.Dokter Susana dan Edi berharap kasus yang ditangani Polda Metro Jaya ini segera dituntaskan, agar tidak ada lagi korban komplotan mafia tanah.
Baca Juga :