www.antvklik.com - Data tim kesehatan haji menunjukkan bahwa sampai Minggu (29/7) petang Waktu Arab Saudi sebanyak 80.973 jemaah haji dari 201 kloter telah tiba di Tanah Suci. Dari jumlah tersebut 68,77 pesen atau 55.685 orang di antaranya jemaah dengan risiko tinggi kesehatan. Ini dilihat di antaranya dari jemaah yang umurnya lebih dari 60 tahun dan penyakit yang telah ada sejak di Tanah Air.
Tim liputan antv, Ihsan Salam, dari Arab Saudi mlaporkan bahwa Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusuf Singka menegaskan, "Tingginya jemaah dengan risiko tinggi merupakan fakta yang tidak bisa dipungkiri. Karena memang demikianlah kondisi kesehatan jemaah kita yang mayoritas sudah usia lanjut, sudah disertai dengan penyakit penyerta."
Menurut Eka Jusuf Singka, fakta ini harus dihadapi bersama-sama. Tidak hanya melalui pendekatan kesehatan saja tetapi pendekatan yang komprehensif. Semua pihak harus sepakat bahwa jemaah haji harus terlindungi agar dapat menjalankan ibadahnya sampai tuntas dan kembali ke Tanah Air menjadi haji mabrur.
Eka Jusuf Singka menambahkan, kita harus prorakyat, harus projemaah. "Saya mengajak semua pihak untuk mensukseskan program kesehatan jemaah haji yang merupakan bagian dari upaya perlindungan jemaah secara menyeluruh. Kita sebagai petugas haji harus memiliki satu target. Satu kepentingan, yaitu melindungi jemaah haji."
Kepada jemaah Kepala Pusat Kesehatan Haji mengingatkan jemaah untuk menghemat tenaga menjelang Armina."Jangan memaksakan diri untuk beraktivitas yang tidak penting. Cukup istirahat. Jaga pola makan, dan banyak minum."
Sementara itu, hingga hari ke 13 penyelenggaraan kesehatan haji di Arab Saudi, pelayanan kesehatan jemaah diberikan di 3 tempat, yaitu di kloter oleh Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), di bandara oleh Tim Mobile dan di Klinik Kesehatan Haji Indinesia (KKHI). Adapun total rawat jalan oleh TKHI sebanyak 22.059 orang (20.564 orang di Madinah dan 1.495 orang di Mekah) dan total rujukan sebanyak 273 orang (252 orang di Madinah dan 21 orang di Mekah).
"Diagnosa penyakit terbanyak rawat jalan adalah hypertension sebanyak 3.727 orang," kata Eka Jusuf Singka. Tim Mobile di Bandara mendata 160 jemaah mengalami masalah kesehatan.